Sabtu, 13 Desember 2014

Sebelum Lulus Kuliah Nanti, Kamu Harus Melakukan Hal-Hal Ini!



Kuliah adalah masa paling potensial yang ada di hidupmu. Pada masa itu, kamu bisa melakukan banyak hal untuk mengembangkan diri dan menciptakan banyak prestasi. Kesempatan terbuka begitu lebar dan datang padamu secara tidak terbatas. Untuk itu, kamu tak boleh membiarkan kesempatan ini lewat begitu saja.
Buang jauh-jauh rasa malasmu. Tinggalkanlah zona nyaman yang selama ini kamu huni. Manfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada dan jadikan itu sebagai target yang harus kamu penuhi sebelum status mahasiswamu berakhir. Tidak hanya untuk memenuhi ambisi; ini soal pengayaan diri. Dan inilah beberapa target yang harus kamu penuhi sebelum menyandang gelar sarjana nanti!

1. Belajar Makna Kerjasama, Ketangguhan Tekad, dan Perjuangan Mencari Uang Dengan Bergabung di Organisasi

Belajar bekerja dalam tim dengan organisasi
Belajar bekerja dalam tim dengan organisasi via farismind.wordpress.com
Bergabung dengan organisasi sudah tidak diragukan lagi akan memberikan keuntungan yang banyak untukmu. Dari mulai melatihmu dalam bekerja secara tim, menumbuhkan jiwa kepempinan, mengasahmu untuk menjadi lebih peka dan kritis dengan keadaan, hingga memperluas jaringan pertemanan. Begitu bermanfaatnya, pengalaman dan kemampuan berorganisasi menjadi salah satu poin penting yang diperhatikan oleh banyak perusahaan dari para calon pekerjanya.
Organisasi tidak hanya berkutat di BEM atau himpunan mahasiswa jurusan saja. Di luar itu pun masih banyak kesempatan organisasi yang bisa kamu ikuti. Misalnya, organisasi sosial yang bergerak di dunia pendidikan atau sekadar menjadi pengurus unit kegiatan mahasiswa. Apapun bentuknya, organisasi tetap menjadi tempat yang tepat untuk menempa dirimu. Organisasi membuat dirimu menjadi sosok yang bertanggung jawab dan mampu menguasai diri dengan baik.


2. Fasih Berbahasa Asing di Luar Bahasa Inggris. Lebih Bagus Lagi Jika Kefasihan Itu Bermula dari Ketertarikan Pada Negara Asal Bahasa Tersebut.

Komunitas Polyglot Indonesia yang menemukan jiwanya dari belajar bahasa asing
Komunitas Polyglot Indonesia yang menemukan jiwanya dari belajar bahasa asing viaagungbekka.wordpress.com
Mampu berbahasa Inggris dengan baik sudah tidak lagi menjadi hal yang mengagumkan saat ini. Hampir seluruh orang mempelajarinya. Walaupun kemampuanmu nyaris menyamai sang pemiliki bahasa, tidak ada yang membuatmu berbeda. Bahasa Inggris sudah  dipelajari semenjak duduk di bangku sekolah dasar. Jadi, tidaklah heran jika kamu mampu berkomunikasi dengan apik dengan bahasa universal ini.
Saat ini, sudah banyak orang yang menambah kemampuan berbahasanya dengan mempelajari bahasa lain selain Inggris. Kamu juga jangan sampai ketinggalan. Pelajari bahasa asing lain yang dapat memperkaya kemampuan dirimu. Pilihlah bahasa asing yang kamu minati, mungkin Korea atau bahkan Rusia. Dengan begitu, kamu tidak akan merasa kesulitan atau jenuh dalam mempelajarinya.


3. Membaca Tidak Lagi Hanya Kewajiban yang Harus Dijalani, Melainkan Juga Hobi Pribadi

Jadikan membaca sebagai hobimu
Jadikan membaca sebagai hobimu via huffingtonpost.com
Saat kuliah, kamu dipaksa untuk membaca puluhan diktat dan jurnal kuliah. Mau tidak mau kamu harus membacanya karena kalau tidak, bisa jadi kamu tidak akan paham materi yang sedang dipelajari. Awalnya memang memuakkan, membaca materi kuliah yang begitu banyak dan menumpuk. Tapi jika dilakukan dengan perasaan yang berat dan terpaksa, membaca akan semakin sulit untuk dilakukan.
Jadikanlah membaca sebagai sebuah hobi, bukan keterpaksaan demi memahami materi. Buku yang kamu baca pun tidak harus melulu diktat dan jurnal kuliah; buku bergenre fiksi, motivasi, hingga biografi juga tidak kalah bermanfaat kamu nikmati di waktu luangmu. Membaca tidak hanya membentukmu menjadi pribadi yang lebih cerdas tetapi juga memberikan sudut pandang baru bagimu untuk melihat dunia dan kehidupan. Pokoknya, tidak ada kerugian apapun yang kamu dapat dari membaca. Jadi, jangan ragu ya untuk memulai hobi membacamu sejak saat ini, selagi masih muda dan kapasitas otakmu masih mampu menampung banyak informasi.


4. Kamu Mengasah Kemampuan Lain di Luar Bidang Kuliahmu

Miliki kemampuan lain
Miliki kemampuan lain via andijadmiko.blogspot.com
Berkuliah di jurusan Teknik Elektro, tentulah kamu ahli tentang konsep sirkuit. Kamu yang berkuliah di jurusan Ekonomi, sudah pasti kamu cermat dan pandai dalam urusan keuangan. Berkuliah di jurusan yang kamu tekuni memang memberikan keahlian khusus tersendiri, yang pastinya berhubungan dengan bidang peminantanmu. Tapi kalau hanya keahlian itu saja yang kamu miliki, tidak ada ciri khas yang akan membuatmu menjadi berbeda di antara teman-teman satu jurusanmu.
Untuk itu, keahlian lain di luar bidang peminatan kuliahmu perlu untuk kamu miliki, yang tentu saja bisa kamu aplikasikan pada bidangmu. Misalnya, kamu yang mempelajari marketing perlu untuk menambah kemampuan public speaking demi melancarkan proses negosiasi. Kamu yang berkutat di bidang pertanian juga perlu untuk mempelajari manajemen supaya bisa memiliki strategi pengelolaan dan pemasaran hasil pertanian dengan baik. Dengan memiliki keahlian pendukung ini, kamu akan punya nilai diri yang lebih dibandingkan dengan teman-teman jurusanmu yang lain. Di sisi lain, memiliki keahlian lebih ini juga akan memperluas bidang pekerjaan yang bisa kamu masuki nantinya.


5. Walaupun Hanya Sekali, Jejakkanlah Kakimu di Pulau Lain!

Pulau seberang mengajarkan kehidupan
Pulau seberang mengajarkan kehidupan via newsgallusia.wordpress.com
Memang benar rasanya kalau masa muda adalah waktu yang tepat untuk traveling, terutama saat kamu masih berstatus sebagai mahasiswa. Di masa ini, kamu memiliki waktu luang yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan para remaja, apalagi dengan para pekerja. Untuk itu, jangan ragu memanfaatkan waktu luang ini untuk berpergian, entah berkeliling kota, Indonesia, atau bahkan dunia.
Buatlah perjanjian dengan dirimu sendiri bahwa kamu harus menjejakkan langkahmu di pulau lain, sebelum status mahasiswamu berakhir begitu saja. Hidup sekian hari di pulau lain selain tempat tinggalmu akan memberikan pelajaran yang begitu banyak, mengenai budaya, tenggang rasa, dan juga kehidupan. Perjalanan itu seperti menapakkan langkah pada kata-kata yang selama ini hanya kamu baca dalam buku. Perjalanan akan banyak mengubah sudut pandangmu dalam melihat dunia, juga kehidupan. Dan sepulangnya kamu dari perjalanan, kamu akan menemukan dirimu telah menjadi satu tingkat lebih bijaksana.


6. Jangan Malas Datang ke Seminar atau Kuliah Umum

Belajar lebih banyak hal dari seminar
Belajar lebih banyak hal dari seminar via himaster.mipa.uns.ac.id
Pelajaran, baik mengenai bidang kuliah maupun bidang umum, tidak hanya bisa kamu dapatkan di dalam kelas saja. Bahkan seringnya, belajar di dalam kelas tidaklah cukup. Kamu perlu untuk mencari wadah lain untuk menggali banyak pengetahuan, salah satunya dengan mengikuti seminar atau kuliah umum dari para praktisi.
Mencari tahu mengenai informasi adanya seminar atau kuliah umum tidaklah sulit, bahkan hampir selalu ada info semacam ini di papan pengumuman kampusmu. Harga pendaftarannya pun cukup terjangkau, melihat dari fasilitas dan ilmu yang akan kamu dapatkan. Kalau malas membayar, masih banyak juga kok seminar atau kuliah umum yang diselenggarakan secara gratis untuk siapapun. Jadi, tidak ada lagi alasan buatmu untuk tidak mengikuti ajang berbagi ilmu dan pengalaman ini. Walaupun terkadang acara akan berlangsung membosankan, tapi dengan hasil yang kamu dapat, rasa bosan bisa terbalaskan dengan sempurna, kok!


7. Menjajal Pengalaman dari Bekerja Paruh Waktu

Jadi guru les privat juga bsia jadi pilihan
Jadi guru les privat juga bsia jadi pilihan via lesprivat99.com
Langsung mendapat pekerjaan setelah lulus kuliah memang dambaan semua orang. Kamu tidak perlu lagi pergi ke sana-ke mari membawa berlembar-lembar CV demi mendapatkan pekerjaan. Tapi urusan pekerjaan bukan hanya sekadar IPK tinggi atau keahlian dasar yang dimiliki semua orang. Pengalaman, mental, dan kemampuan mengorganisir yang baik juga memegang peranan yang besar untuk kamu bisa mendapatkan pekerjaan impian.
Pengalaman, mental, dan kemampuan mengorganisir tidak bisa didapat dengan instan. Salah satu cara supaya kamu bisa mendapatkan keahlian ini adalah dengan menjajal pekerjaan paruh waktu selama masih menjadi mahasiswa. Memang tidak harus berhubungan dengan bidangmu, tapi jika mendapatkan yang sesuai pasti akan lebih baik lagi. Melalui pekerjaan paruh waktu kamu tidak akan hanya menambah pundi uang dalam tabungan, pengalaman, dan keahlian pendukung lainnya. Kamu juga dapat merasakan bagaimana susahnya orangtuamu dalam mencari nafkah dan akan semakin bijak dalam menggunakan uang bulanan yang dikirimkan oleh mereka.


8. Tidak Lagi Meragukan Apa yang Menjadi Renjanamu

Tahu apa renjanamu
Tahu apa renjanamu via eimeydaud.blogspot.com
Selagi masih muda, janganlah berhenti mencari apa yang kamu suka dan apa yang menjadi passion atau renjanamu. Renjana akan menjadi hal yang krusial dan penting saat kamu menentukan pilihan karirmu ke depan. Bagaimana bisa tahu kalau itu renjanamu? Ketika kamu melakukan sesuatu seberat apapun tapi tidak merasa terbebani dan justru semakin menyukai, mungkin hal tersebut adalah renjananu.
Cara menemukannya ada banyak, salah satunya adalah dengan mengikuti unit kegiatan mahasiswa. Cobalah ikuti beberapa unit, jangan hanya 1 saja. Temukan bidang yang paling membuatmu nyaman dan tidak ingin berhenti sekalipun. Eksplor kemampuanmu pada bidang itu sebanyak mungkin, karena setelah lulus nanti waktu untuk mencari jati diri bagimu sudah semakin susah untuk dicari. Jadi, temukan rencanamu segera supaya kamu tahu akan berkarir di bidang apa.


9. Apa yang Akan Dilakukan Setelah Lulus Sudah Kamu Ketahui dan Rencanakan Dengan Baik

Ketahui bucket list-mu
Ketahui bucket list-mu via otherwiseresources.wordpress.com
Tidak hanya renjana yang perlu untuk kamu temukan sebelum masa kuliahmu berakhir, ke mana arah tujuan hidupmu setelahnya pun juga perlu untuk kamu susun dan rencanakan dengan baik. Kamu akan bekerja di mana, akan menapakki karir yang seperti apa, hingga apa saja pencapaianmu untuk 5 tahun ke depan sudah harus kamu ketahui. Dengan begitu, selepas kuliah, hidupmu tidak hanya menjadi sarjana yang terluntang-lantung hidupnya; tidak tahu harus ke mana dan tidak tahu harus berbuat apa.
Menyusun daftar rencana hidupmu setelah lulus akan membuat hidupmu menjadi lebih tertata, tetapi tidak lantas membuatnya menjadi monoton. Di sela-sela rencana, kamu tetap bisa memasukkan spontanitas yang membuat hidupmu lebih berwarna. Lagipula, daftar rencana ini berfungsi sebagai panduan supaya hidupmu tidak kehilangan arah, bukan sebagai patokan bagaimana hidupmu harus berjalan.


10. Jika Berwirausaha Adalah Impianmu, Pastikan Bisnis Tersebut Sudah Kamu Mulai Sejak Masih Berstatus Mahasiswa

Yasa Singgih, memulai bisnis fashion sejak masih remaja
Yasa Singgih, memulai bisnis fashion sejak masih remaja via kaskus.co.id
Saat ini, semakin banyak anak muda yang berlomba-lomba merintis usaha demi impiannya untuk berwirausaha. Mungkin saja, kamu menjadi salah satu anak muda yang bermimpi untuk jadi wirausahawan dan menapakki tangga kesuksesan karena bisnisnya. Anak muda sebagai wirausahawan memang memiliki keunggulan tersendiri dengan ide-idenya yang segar dan unik. Jadi, tidak heran mengapa bidang ini semakin hari semakin diminati.
Jika berwirausaha memang menjadi karir pilihanmu, maka jangan biarkan masa mahasiswamu ini lewat tanpa ada bisnis yang kamu rintis. Dengan merintis usaha sejak dini, setelah lulus nanti kamu sudah bisa mendapatkan keuntungan yang bisa menghidupi dirimu. Sebagai awal, kamu bisa mempelajari terlebih dahulu berbagaitips untuk memulai usaha bagi pemula. Setelah itu, ketahui bisnis apa yang akan kamu jalankan dengan modal yang kamu punya dari hasil menabung.  Terakhir, ajukan niat berbisnismu ini kepada orangtua, siapa tahu mereka bisa membantu memberi sedikit modal awal untukmu. Lumayan ‘kan sebagai tambahan?


11. Tambahkan “Nilai Jual” Dirimu Dengan Memiliki Kemampuan Praktis

Bekali diri dengan kemampuan praktis
Bekali diri dengan kemampuan praktis via www.unj.ac.id
Untuk bisa sukses dalam karir, kamu dituntut untuk tidak hanya cemerlang dalam hal akademis tetapi juga hal praktis. Kemampuan praktis atau soft skill sepertipublic speaking, menulis, desain grafis, hingga analisis ini bisa menjadi poin penting yang bisa menambah nilai jual dirimu di bursa pekerja nantinya.
Kemampuan praktis tidak bisa didapat dengan begitu saja, kamu perlu untuk mengikuti berbagai kegiatan untuk mengasah kemampuanmu secara bertahap. Dengan begitu, kamu tidak hanya sekadar mampu tetapi juga handal dalam melakukannya. Dan kehandalan inilah yang selalu dicari oleh para penyedia kerja.


12. Bukan Hanya Kehidupan Kampusmu yang Cerlang. Kehidupanmu di Luar Kampus Pun Tidak Kalah Bermanfaat.

Ikuti kegiatan di luar kampus
Ikuti kegiatan di luar kampus via sangkanparan.wordpress.com
Sebagai mahasiswa, jangan sampai kehidupanmu hanya berkutat di dalam kampus saja. Selain kemampuanmu tidak dapat berkembang, jaringan pertemanamu pun hanya itu-itu saja. Padahal, masa kuliah ini adalah waktu yang tepat lho untuk memperluas jaringan pertemananmu.
Maka dari itu, milikilah kehidupan lain di luar kampus yang tentunya tidak kalah bermanfaat. Kamu bisa ikut bergabung di berbagai organisasi sosial atau bahkan mencoba menjadi panitia festival acara besar di kota tempatmu belajar. Jangan malu atau takut untuk bertemu orang baru karena mereka adalah orang-orang hebat yang akan dengan senang hati bersedia membagi ilmu dan pengalaman berharganya untukmu.


13. Memanfaatkan Berbagai Peluang Beasiswa dan Menjajal Pendidikan di Negeri Orang

Kejar ilmu sampai ke negeri orang
Kejar ilmu sampai ke negeri orang via suitcaseticketandsailorhat.blogspot.com
Pada saat kuliah, kesempatan untuk mengikuti program pertukaran pelajar sangatlah banyak dan terbuka lebar. Program ini memungkinkanmu pergi ke negara yang sebelumnya tidak kamu bayangkan bisa ke sana, melihat dunia lebih luas, dan menjalin pertemanan dalam lingkup internasional. Melalui program ini juga kamu dilatih untuk menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan mudah untuk beradaptasi.
Jangan sampai rasa takut hidup di negeri orang menjadi penghalang terbesarmu. Tidak perlu juga kamu mengkhawatirkan biaya untuk pergi dan hidup di sana, karena saat ini sudah banyak universitas yang menyediakan program beasiswa dan menanggung biaya hidupmu selama masa pertukaran pelajar. Cobalah kesempatan ini selagi kamu miliki. Tinggalkan zona nyamanmu dan pergilah mengelana untuk mencari ilmu selagi mampu. Karena setelah bekerja nanti, kesempatan seperti ini belum tentu kamu dapatkan lagi.


14. Mulai Mempersiapkan CV dan Memperbaharuinya Secara Rutin

Buat cv sekarang juga
Buat cv sekarang juga via www.bbc.com
Curricullum Vitae atau CV adalah sebuah rekaman riwayat hidupmu yang akan menjadi kunci pertama dalam membuka kesempatan kerja. Melalui CV, pihak penyedia kerja bisa tahu riwayat pendidikanmu, bagaimana nilaimu selama kuliah, hingga apa saja kegiatan dan organisasi yang pernah kamu ikuti. Secara tidak langsung, mereka telah mengenal dirimu 1 tingkat lebih dalam.
Membuat CV tidak harus setelah lulus kuliah, justru semakin cepat akan semakin baik. Sebagai awal, cari tahu dan pahami terlebih dahulu bagaimana membuat CV yang baik. Setelah itu, teruslah perbaharui CV-mu setiap selesai masa jabatan atau sukses mengadakan kegiatan. Ingatlah bahwa kemampuan mengingatmu terbatas; jangan sampai ada kegiatan yang luput dimasukkan karena kamu malas atau menunda pembaharuan CV-mu.


15. Tidak Lagi Galau Hanya Karena Cinta

Cinta tidak untuk digalaukan
Cinta tidak untuk digalaukan via quotesforlifelessons.com
Masa-masa kuliah adalah saat yang tepat untuk mengembangkan diri. Jangan sampai masa ini lewat begitu saja hanya karena kamu sibuk menggalaukan cinta. Memang, dengan adanya rasa jatuh cinta dan kekasih hati, hidup kita akan lebih berwarna setiap hari. Untuk ke kampus pun akan lebih semangat karena tahu akan berjumpa dengannya. Akan menjadi keuntungan tersendiri bila kehidupan akademis, pribadi, dan cintamu dapat berjalan seiring juga harmonis. Yang tidak baik adalah jika kamu terlalu mengkhawatirkan jalan cintamu tanpa memikirikan prioritas dan tujuan hidupmu sendiri.
Tetaplah tempatkan dirimu sebagai prioritas utama yang harus diperhatikan. Jangan dulu jatuh cinta terlalu dalam hingga menghancurkan, padahal belum ada jalinan yang menghubungkan. Selagi masih ada kewajiban yang harus dilunasi, jatuh cintalah yang sewajarnya saja. Karena jatuh cinta seharusnya ada untuk memberi semangat dan menguatkan, bukan menjadi penghalang untuk masa depan.


16. Mulai Membuat Hidupmu Sederhana — Karena Kamu Akan Lepas Sepenuhnya Dari Tanggungan Orangtua

Gunakan uang dengan bijak
Gunakan uang dengan bijak via huffingtonpost.com
Setelah lulus dan bekerja nanti, hidupmu akan kamu tanggung sendiri. Bukan berarti orangtua akan lepas begitu saja, tetapi seharusnya kamu memiliki sedikit rasa segan dan malu jika masih meminta. Supaya hidupmu nanti tidak serba kekurangan, mulailah melatih dirimu untuk hidup dengan sederhana sedari masih mahasiswa.
Mulailah dengan lebih hemat dalam menggunakan uang bulanan yang dikirimkan oleh orangtua. Gunakan uang tersebut sesuai keperluan yang utama dan tabunglah jika memiliki sisa. Nah, kalau ada barang yang selama ini kamu incar, tabungan itulah yang dapat kamu gunakan untuk membelinya. Catat juga riwayat pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dalam bulan tersebut. Dengan begitu kamu akan tahu digunakan untuk apa saja uang bulananmu itu.
Menyederhanakan hidup bukan hanya sekadar menghemat, tapi bagaimana kamu menjadi lebih bijak dalam menggunakan uangmu. Saat bekerja nanti, kamulah yang akan mengatur uangmu sendiri. Akan lebih mudah kalau sudah memulainya sejak mahasiswa, ‘kan?

Apakah hal-hal tersebut sudah kamu lakukan sebelum lulus kuliah? Kalau belum, ayo mulai lakukan dari sekarang. Jangan sampai terlambat dan menyesal nantinya, ya!
sumber @hipwee

Selasa, 28 Oktober 2014

Kenapa Kamu Gampang Capek? Mungkin Hal-Hal Ini Penyebabnya!


Ketika tubuh terasa lemas atau letih, kita seringkali langsung berpikir bahwa kita kurang tidur. Padahal, rasa capek tidak melulu disebabkan karena kurangnya waktu tidur. Pola hidup yang tidak teratur dan kebiasaan-kebiasaan buruk tanpa disadari juga bisa membuatmu kelelahan, baik secara fisik maupun mental.
Sebenarnya, apa saja sih pola hidup dan kebiasaan yang membuatmu gampang capek? Nah, di artikel kali ini Hipwee sudah menyiapkan jawabannya. Langsung simak, yuk!

1. Enggan Berolahraga Karena Merasa Lelah Setelah Seharian Bekerja

olahraga
sekalipun capek, jangan malas olahraga via www.houseexercises.com
Rutinitas pekerjaan sudah pasti membuatmu lelah. Namun kalau ini kamu jadikan alasan untuk tak berolahraga, ketahanan tubuhmu justru akan semakin menurun.
Hasil penelitian di University of Georgia menyebutkan bahwa orang dewasa yang berolahraga setidaknya 20 menit sebanyak tiga kali seminggu tidak akan mudah kelelahan. Soalnya, rutin berolahraga menjadikan tubuh lebih kuat dan daya tahan tubuh meningkat. Selain itu, sistem kardiovaskular bisa bekerja lebih efektif sehingga nutrisi dan oksigen bisa didistribusikan ke semua jaringan tubuh dengan baik. Jadi meskipun tugas-tugas kantor membuatmu capek, tidak ada salahnya tetap jogging atau jalan-jalan ringan, ‘kan?


2. Kamu Malas Minum Air Putih, dan Akhirnya Dehidrasi Ringan


minum sedikit air
minum sedikit air via time.com
Dehidrasi ringan atau kekurangan 2% dari jumlah kebutuhan cairan  tubuh bisa mengakibatkan kelelahan. Menurut Amy Goodson, RD, ahli diet dari Texas Health Ben Hogan Sport Medicine, dehidrasi bisa menyebabkan penurunan volume darah sehingga darah menjadi lebih kental. Akibatnya, jantung harus memompa darah dengan lebih efisien demi bisa mengirim oksigen dan nutrisi mencapai otot dan organ-organ tubuh.
Apakah kamu punya kebiasaan malas minum air putih? Sebaiknya, hindari kebiasaanmu mulai sekarang, ya! Selain itu, pastikan kamu tahu jumlah cairan yang dibutuhkan tubuhmu. Caranya, timbang berat badanmu dalam satuan pon, lalu bagi dua. Hasilnya adalah jumlah cairan yang dibutuhkan tubuhmu dalam satu hari.


3. Tubuh Kekurangan Asupan Makanan yang Mengandung Zat Besi

Kekurangan zat besi bisa membuatmu lesu, lemah, mudah marah, bahkan susah fokus. Hal ini disebabkan kurangnya suplai oksigen ke otot dan sel-sel tubuh. Agar terhindar dari kelelahan atau bahkan anemia, sebaiknya konsumsi makanan-makanan yang mengandung zat besi tinggi. Daging sapi tanpa lemak, tahu, telur, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau tua bisa jadi pilihanmu. Perlu juga mengkonsumsi makanan yang tinggi Vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi oleh tubuh.


4. Mungkin, Kamu Punya Sifat Perfeksionis

sempurna
kamu punya sifat perfeksionis via onpoint.wbur.org
Keinginan untuk selalu sempurna dalam hal pekerjaan membuatmu bekerja lebih lama daripada seharusnya. Menurut Irene S. Levine, profesor psikiatri dari New York University School of Medicine, orang-orang perfeksionis kadang menetapkan tujuan yang tidak realistis. Inilah yang membuat tubuh merasa terforsir.
Sebaiknya, terapkan jam kerja yang jelas agar kamu tidak memaksakan diri. Kamu pun wajib mematuhi jadwal yang kamu buat sendiri. Yakinlah bahwa waktu kerja tambahan tidak akan membuat kinerjamu efektif.


5. Kamu Mudah Cemas dan Sering Berpikir Negatif

cemas
kamu mudah merasa cemas via www.psychologytoday.com
Rasa cemas yang berlebihan bisa melemahkan sekaligus melelahkan secara mental. Misalnya, kamu merasa akan dipecat ketika dipanggil ke ruangan bos atau ketakutan ketika harus mencoba hal-hal baru. Tapi, apakah semua hal memang pantas kamu cemaskan?
Ketika mengalami kecemasan yang berlebihan, sebaiknya tenangkan diri dengan mengambil napas dalam-dalam. Tanyakan pada dirimu sendiri; seberapa besar kemungkinannya ketakutanmu itu jadi kenyataan. Selain itu, menenangkan diri dengan cara meditasi, berolahraga, atau berbagi cerita dengan teman juga bisa sangat membantu, lho!


6. Melewatkan Sarapan Pagi

sarapan
memilih melewatkan sarapan via morningbouillon.tumblr.com
Ibaratnya, tubuh adalah mesin dengan makanan sebagai bahan bakar. Bahkan saat tidur pun, tubuh menggunakan asupan makanan saat makan malam supaya bisa terus memompa darah dan oksigen. Atas alasan inilah, kamu wajib kembali mengisi bahan bakar tubuh dengan sarapan saat akan beraktivitas. Untuk memulai kembali proses metabolisme tubuh, sebaiknya pilih menu sarapan sehat yang mengandung biji-bijian, protein, dan lemak sehat.


7. Kamu Terlalu Banyak Mengkonsumsi Junk Food

junk food
kebiasaan mengkonsumsi junk food via galleryhip.com
Jajanan kesukaanmu bisa jadi memiliki kandungan karbohidrat dan gula yang tinggi. Makanan jenis ini berpotensi meroketkan kadar gula darah dalam tubuh secara singkat, kemudian menurunkannya tiba-tiba. Nah, lonjakan-penurunan gula darah inilah yang menyebabkanmu cepat lelah. Jagalah kadar gula darah dalam tubuh. Salah satu caranya adalah dengan makan makanan yang tinggi protein dan gandum.


8. Kamu Tidak Bisa Berkata “Tidak”

tidak
sulit untuk berkata tidak via sharpmindmarketing.com
Kadang, menyenangkan orang lain sama saja mengorbankan kebahagiaan dan membuang energimu sendiri. Tak jarang, kamu justru membuat dirimu merasa kesal atau bahkan marah. Ketika bos memintamu lembur di hari Sabtu atau teman mengajakmu pergi jalan-jalan, kamu tak harus selalu menjawab “iya” jika kamu memang tidak mau.
Latihlah dirimu sendiri untuk berkata “tidak”. Ini bisa jadi cara ampuh untuk menjaga tubuh dari kondisi mudah lelah.


9. Kamu Malas Merapikan Kamar dan Meja Kerjamu

meja kerja
malas merapikan meja kerja via www.tumblr.com
Kamar yang berantakan membuat waktu istirahatmu tidak maksimal. Sementara, meja kerja yang tidak rapi akan membatasi kemampuanmu untuk fokus sekaligus menghambat otak untuk menyerap informasi. Penelitian Princeton University menyebutkan bahwa merapikan meja kerja setiap akhir hari akan berpengaruh baik pada kinerjamu di keesokan harinya.


10. Bagaimanapun, Memaksakan Diri untuk Bekerja di Akhir Pekan Itu Tidak Baik

kerja pas liburan
memaksa bekerja di hari libur via qz.com
Waktu di akhir pekan selayaknya bisa dimanfaatkan dengan bijaksana. Di saat inilah kamu punya kesempatan untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiranmu.
Namun, tuntutan pekerjaan kadang membuatmu lemah. Kamu memilih mengabaikan dirimu dan memaksa untuk membalas email klien di akhir pekan. Padahal, memberi kesempatan pada tubuh untuk benar-benar rileks justru bisa berakibat baik. Menggunakan akhir pekan untuk santai dan beristirahat membuatmu siap menyambut awal pekan. Kamu pun bisa lebih kreatif, produktif, dan bekerja dengan efektif saat kembali ke kantor.


11. Terbiasa Berkutat dengan Gawai Hingga Larut Malam

cek email
bekerja hingga larut malam via www.huffingtonpost.com
Sinar yang mencolok dari layar laptop atau tablet berpotensi mengacaukan ritme sirkadian atau siklus tidurmu. Kebiasaan menggunakan gawai di tempat tidur bisa menekan produksi melatonin (hormon yang mengatur siklus tidur). Meskipun sensitivitas tubuh terhadap cahaya digital setiap orang berbeda-beda, lebih baik matikan gawai sejak 1-2 jam sebelum tidur.
Jika kamu memang tetap tidak bisa lepas dari gawaimu, setidaknya beri jarak 14 inci antara wajah dan layar gawai untuk mengurangi resiko gangguan tidur yang bisa kamu alami.


12. Menjadikan Kopi Sebagai Sumber Kekuatan Saat Bekerja

kopi
mengandalkan kopi sebagai sumber kekuatan via www.flickr.com
Memulai hari dengan minum secangkir kopi tentu tak jadi masalah. Bahkan, sah-sah saja jika kamu minum 3 cangkir kopi dalam sehari. Namun, kebiasaan dan ketergantungan terhadap kopi bisa berakibat fatal.
Kafein dalam kopi bisa membuatmu mengalami caffeine blocks adenosine yang mengakibatkan tubuh mengalami kelelahan karena keinginan untuk tidur yang terakumulasi. Menurut Journal Clinical Sleep Medicine, konsumsi kafein 6 jam sebelum waktu tidur bisa membuat tidurmu tak nyenyak lho. Jadi, sebaiknya jangan menyentuh cangkir kopimu kalau hari sudah menjelang sore, ya!


13. Memilih Begadang dan Bangun Siang Hari Saat Akhir Pekan

malas
bangun siang hari saat akhir pekan via www.beyondthecoupon.com
Kebiasaan begadang di Sabtu malam dan mengganti waktu tidur di Minggu pagi adalah kebiasaan buruk. Sama halnya mengacaukan siklus tidur yang sudah kamu buat selama hari kerja. Bukan tidak mungkin kamu akan susah tidur saat Minggu malam dan kelelahan di Senin pagi.
Atas alasan inilah kamu wajib mengendalikan kehidupan sosialmu sendiri. Tidak ada salahnya kok menikmati Sabtu malam untuk bersenang-senang hingga larut, asalkan kamu bisa bangun di Minggu pagi seperti hari biasa. Sementara, waktu tidurmu yang kurang bisa dibayar dengan tidur siang setidaknya selama 20 menit. Cara ini akan sangat efektif menghindarkanmu dari kemungkinan kelelahan.

Nah, gimana? Apakah kamu memang sering merasa kelelahan karena 13 hal di atas? Setelah membaca artikel ini, sebaiknya ubah dan hentikan kebiasaan-kebiasaan burukmu, ya!

Alasan Mengapa Mahasiswa Fakultas Ekonomi Layak Jadi Pacar yang Kamu Cintai




Beberapa kali Hipwee pernah mengungkapkan mereka yang layak kamu pacari. Mulai daritravelerpendaki gunungmusisikutu buku, hingga mahasiswa Fakultas Teknik. Nah, kali ini Hipwee bersama CekAja akan merekomendasikan satu lagi jurusan kuliah yang mahasiswanya masuk kategori sebagai mereka yang layak dipacari.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi, adalah salah satu mahasiswa yang paling banyak populasinya di Indonesia. Mereka yang kuliah di Fakultas ini bisa ditemui dengan mudah di berbagai universitas negeri dan swasta. Pertanyaannya, apa sih yang mereka miliki hingga membuat mereka layak dicintai? Apa kelebihan anak Fakultas Ekonomi hingga dia bisa jadi pacar yang pantas kamu pertahankan erat-erat di hati?


1. Walau Fakultasnya yang Sering Dianggap “Pasaran”, Sebenarnya Mereka Adalah Pribadi yang Pandai Membaca Kesempatan

Mereka adalaj pribadi yang pandai membaca kesempatan
Mereka adalaj pribadi yang pandai membaca kesempatan via www.pmbs.ac.id
Kuliah di Fakultas Ekonomi memang tidak se-seksi kuliah di Fakultas Sastra, Seni ataupun MIPA. Saking banyaknya mahasiswa yang kuliah di Fakultas ini, orang tak akan membelalakkan mata saat kamu cerita pasanganmu adalah dia yang sedang mengejar gelar Sarjana Ekonomi.
Sekilas, Fakultas Ekonomi tampak pasaran — tapi sesungguhnya mereka yang memutuskan kuliah di Fakultas ini adalah mereka yang pandai membaca kesempatan.
Setiap tahunnya, lowongan untuk lulusan FE tak pernah sepi. Selalu ada kesempatan kerja bagi mereka yang mengantungi gelar Sarjana Ekonomi. Seseorang yang memilih untuk kuliah di FE tahu, kuliah bukan sekedar soal ilmu. Aplikasi langsung di lapangan dan kebutuhan pasar juga perlu jadi pertimbangan dalam memilih jurusan.


2. Mereka Adalah Orang yang Tahu Kelebihannya. Menjadi Beda Di Tengah Banyaknya Lulusan Serupa Membutuhkan Tenaga Ekstra

Mereka adalah pribadi yang tahu kelebihan
Mereka adalah pribadi yang tahu kelebihan via uiupdate.ui.ac.id
Banyaknya lulusan FE membuat anak-anak yang kuliah di Fakultas ini harus tahu apa yang paling bisa “dijual” dari dirinya sejak masih duduk di bangku kuliah. Jika tidak, ia akan jadi medioker yang hanya bisa mendapatkan pencapaian yang biasa-biasa saja.
Anak Teknik boleh menunggu sampai dekat wisuda untuk menentukan apa yang jadi fokus konsentrasinya. Anak HI juga bisa lentur berpindah konsentrasi dari satu region ke region yang berbeda. Saat masih kuliah, mahasiswa FE memang sudah dibagi sesuai konsentrasi: Ilmu Ekonomi, Akuntansi, Manajemen, Bisnis, hingga Bisnis Internasional.
Bedanya, persaingan ketat dengan rekan dari konsentrasi serupa dan kemungkinan lahan tergusur karena gempuran Sarjana Ekonomi konsentrasi lain membuat mereka harus pintar mengatur strategi.
Ia yang berani kuliah di FE adalah dia yang mau berusaha keras untuk terlihat beda di tengah banyaknya sarjana serupa. Mereka adalah orang-orang yang tidak keberatan mengeluarkan tenaga ekstra.


3. Bersama Mereka, Kamu Tak Perlu Takut Kehabisan Bahan Bicara

Bersama mereka kamu tak perlu takut kehabisan bahan bicara
Bersama mereka kamu tak perlu takut kehabisan bahan bicara via dhikaariyadiprawira.wordpress.com
Berbincang dengan mahasiswa Fakultas Ekonomi seperti berbincang dengan seseorang yang tidak pernah kehabisan pengetahuan. Diajak berbincang tentang kebijakan ekonomi mikro pemerintahan mendatang, mereka paham. Diajak bicara soal perubahan dinamika politik yang sedang terjadi, mereka pun dengan mudah mampu mengikuti.
Ilmu ekonomi memang dirancang sebagai disiplin ilmu yang mengharuskan pembelajarnya serba tahu. Ilmu ini sangat lentur, variabel-variabelnya dengan mudah dipengaruhi oleh berbagai situasi sosial yang terjadi. Lenturnya disiplin ilmu ini membuat mahasiswa Fakultas Ekonomi harus terus membuka diri pada berbagai isu penting yang terjadi.
Kamu anak HI, Kedokteran, atau bahkan Teknik yang selama ini sering kesulitan menemukan teman bicara yang sepadan? Berbekal pengetahuan mereka yang luas, anak Fakultas Ekonomi bisa jadi lawan bicara yang tak membosankan.


4. Saat Tak Tahu Arah Pembicaraan, Mereka Juga Luwes Menemukan Benang Merah yang Bisa Menyatukan

Dia selalu bisa menemukan hal yang bisa menyatukan
Dia selalu bisa menemukan hal yang bisa menyatukan via fariznhuda.wordpress.com
Kelebihan anak Fakultas Ekonomi terletak di kemampuan membawa diri mereka yang mumpuni. Bagaimana tidak, di bangku kuliah mereka memang dibentuk untuk jadi pribadi yang pintar menyesuaikan diri. Kelihaian komunikasi adalah kualitas yang kebanyakan anak Ekonomi miliki.
Tidak hanya belajar tentang berbagai mahzab ekonomi dunia, mahasiswa Fakultas Ekonomi juga diajarkan bagaimana caranya membangun komunikasi publik yang baik. Mereka adalah pribadi yang cerdik menghadapi rasa canggung dalam pembicaraan. Waktu kamu dan dia hampir kehabisan bahan pembicaraan, dia bisa dengan mudah menemukan titik tengah yang mampu kembali menyatukan.


5. Memacari Anak Ekonomi Berarti Mendapatkan Pasangan yang Cermat Dalam Urusan Keuangan

Mereka adalah orang yang cermat soal keuangan
Mereka adalah orang yang cermat soal keuangan via plus.google.com
Tidak hanya dibekali kemampuan analisis mikro dan makro, anak FE juga punya kemampuan praktis dalam mengatur uang. Terutama mereka yang kuliah di jurusan akuntansi. Mereka terbiasa cermat menghitung pemasukan dan pengeluaran, memastikan neraca keuangannya seimbang.

Pacaran sama anak FE itu biasanya berarti punya pacar yang cermat. Kita dilatih untuk jadi manajer keuangan soalnya. Waktu kuliah aja ada 2 mata kuliah Manajemen Keuangan yang harus diambil. Karena itu, aku merasa dibentuk jadi orang yang hemat. Nih, di handphone aja aku download aplikasi pengatur keuangan yang bisa membantu tracking pengeluaran Kuliah di Jurusan Akuntansi emang bikin aku jadi hemat, hehe.
Risang, lulusan Jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta


6. Ilmunya Juga Aplikatif Untuk Kehidupan Sehari-Hari, Pacaran Sama Anak Ekonomi Membuatmu Tak Mudah “Tertipu” Lagi

Dia bisa memberimu masukan soal trik marketing
Dia bisa memberimu masukan soal trik marketing via plus.google.com
Kamu sering kalap karena godaan SALE atau iming-iming buy 2 get 1 free? Pacaran sama anak FE akan memberimu sudut pandang baru soal belanja dan mengalokasikan uang.
Dia bisa memberimu masukan bahwa semua potongan harga yang produsen tawarkan sebenarnya tak serta merta berarti murah. Bisa jadi harganya sudah dinaikkan, dan kamu akhirnya harus membayar dengan harga standar.
Anak FE belajar ilmu pemasaran macam ini di bangku kuliah mereka. Trik pedagang untuk meraup keuntungan sudah dikupas tuntas di kelas. Waktu kamu tergoda oleh berbagai bujuk rayu marketing, mereka bisa jadi penasihat yang rasional.


7. Setelah Lulus Kuliah, Mereka Tak Hanya Banyak Dibutuhkan. Anak FE Juga Mampu Menciptakan Lapangan Pekerjaan

Mereka bisa membuka lapangan pekerjaan
Mereka bisa membuka lapangan pekerjaan via tenkky.wordpress.com
Selain dibentuk jadi pribadi siap pakai di berbagai industri, mahasiswa FE juga dibekali dengan kemampuan wirausaha. Mereka dilatih untuk peka terhadap kebutuhan pasar dan selera masyarakat. Di bangku kuliah, anak-anak FE akan mendapatkan mata kuliah Kewirausahan yang mengharuskan mereka menggodok ide bisnis bersama rekan-rekan satu tim.
Mereka akan belajar menciptakan produk yang disukai masyarakat, belajar metode pengemasan dan cara promosi yang menarik, hingga mempelajari cara memaksimalkan produksi agar mampu meningkatkan keuntungan.
Bersama mereka kamu bisa belajar bagaimana cara membangun bisnis supaya tidak harus mengandalkan gaji dan kamu juga akan tahu cara membangun usaha dengan modal seadanya.
Pacaran sama anak FE itu seperti mendapatkan pasangan yang siap bertarung di 2 medan perang. Dibutuhkan instansi pemerintah dan berbagai industri, juga punya kemampuan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.


8. Memacari Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisa Membuka Pintu Kesempatan yang Tidak Pernah Terpikirkan Sebelumnya

Bersama mereka, ada banyak pintu kesempatan yang bisa terbuka
Bersama mereka, ada banyak pintu kesempatan yang bisa terbuka via laaventuraproject.com
Menjalani hubungan dengan anak FE, terlebih jika hubungan tersebut berkembang ke arah yang lebih serius, bisa menawarkan terbukanya berbagai pintu kesempatan dalam hidup. Anak-anak FE terkenal dengan luasnya lapangan pekerjaan yang bisa mereka jamahi. Mau kerja di BUMN, bisa. Kerja di multi national company, ada lowongannya. Bahkan mau jadi pejabat sekelas Wakil Presiden pun pintunya terbuka.
Hidup berdampingan dengan mereka sama saja dengan membuka diri pada berbagai pengalaman yang belum pernah kamu rasakan sebelumnya. Kesempatan karir yang luas, gaji memadai, dan kemungkinan berpindah jalur karir yang lebih lentur jika dibandingkan dengan mahasiswa Fakultas lain membuat mahasiswa FE jadi pribadi yang kaya pilihan.
Bersama mereka, kamu bisa mengenal banyak dunia. Mulai dari dunia PNS, kehidupan karyawan swasta, menjajal hidup bersama wirausahawan, sampai merasakan jadi pendamping calon wakil rakyat yang akan bertarung di Senayan. Unik, bukan?


9. Anak-Anak FE Adalah Manusia yang Bisa Diandalkan dan Rasional Dalam Mengambil Keputusan

Mereka adalah pribadi rasional yang bisa diandalkan dalam membangun keputusan
Mereka adalah pribadi rasional yang bisa diandalkan dalam membangun keputusan viahimiespa.feb.ugm.ac.id
Dalam disiplin Ilmu Ekonomi dikenal sebutan opportunity cost. Istilah ini menjelaskan harga yang harus dibayar dari sebuah keputusan. Manusia tidak bisa mendapatkan seluruh hal yang ia inginkan, selalu harus ada yang direlakan dan dikorbankan. Saat kamu dan pasangan harus memilih untuk mencicil KPR atau memilih membeli apartemen, misalnya.
Rasa tenang karena memiliki Sertifikat Hak Milik atas perumahan harus dibayar dengan lokasi hunian yang kurang strategis. Kamu dan pasangan harus rela berangkat pagi-pagi agar tidak terjebak macet. Hal yang sama terjadi saat kamu dan dia memutuskan mencicil apartemen. Aturan kepemilikan apartemen yang tidak bisa serta merta jadi milik pribadi membuat kalian harus pintar-pintar memilih developer dengan status kepemilikan tanah yang jelas.
Pengorbanan di balik sebuah pilihan sudah sangat diakrabi oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi. Karena tahu selalu ada harga yang harus dibayar di balik sebuah pilihan, ia selalu berusaha rasional saat memutuskan.


10. Pasangan yang Datang Dari Latar Belakang Pendidikan Ekonomi Biasanya Punya Semangat Juang yang Tinggi

Punya semangat juang yang tinggi
Punya semangat juang yang tinggi via bem.pefe.ui.ac.id
Lulusan FE biasanya berkecimpung di berbagai bidang yang persaingan kerjanya tidak ringan. Jadi sales, marketing, pegawai bank, hingga bekerja di bidang risk-management membuat mereka harus selalu siap disodok sana-sini demi mempertahankan posisi.
There is no such thing as a free lunch (tak ada makan siang gratis – red) bagi mereka, karena setiap pencapaian memang datang dari usaha keras yang tak main-main di baliknya.
Sejak masih duduk di bangku kuliah, mereka sudah dibentuk untuk jadi pribadi yang gigih. Tugas- tugas di FE tidaklah ringan. Paper akademis yang membutuhkan analisis mendalam, business plan yang menuntut kreativitas, sampai tuntutan untuk mengerjakan laporan keuangan dengan teliti.
Tidak sedikit juga mahasiswa FE yang sudah mulai menjajal berinvestasi sejak masih duduk di bangku kuliah. Mereka tahu bahwa status mahasiswa tidak seharusnya jadi penghalang untuk mulai mempersiapkan keuangan sebaik mungkin. Asal niat, selalu ada instrumen investasi yang bisa dijajal. Seperti yang dijelaskan di artikel “Investasi Tepat Untuk Mahasiswa” ini contohnya.
Saat kelak mereka sudah bekerja, kamu akan dengan mudah menemukannya kerja lembur di akhir tahun anggaran demi mengejar target penjualan. Ia adalah orang yang tidak rikuh keluar-masuk pasar demi mendapatkan klien tambahan. Orang-orang FE tahu, kerja keras adalah syarat utama setiap keberhasilan. Malas berjuang sama saja dengan perlahan mendorong diri sendiri ke tepi jurang.


11. Mahasiswa FE Terkenal Dengan Penampilannya yang Rapi Jali. Gak Perlu Khawatir Dia Malu-Maluin Kalau Diajak Pergi

Penampilannya selalu rapi, tak memalukan jika diajak pergi
Penampilannya selalu rapi, tak memalukan jika diajak pergi via ikamma.feb.ugm.ac.id
Satu yang menyenangkan dari punya pacar anak ekonomi: kebanyakan dari mereka selalu rapi dan memperhatikan penampilan. Ini tentu tak bisa dilepaskan dari kultur FE yang mewajibkan mahasiswanya selalu berpenampilan rapi di kampus. Anti pakai sandal jepit, kaos oblong, dan wajib berkemeja. Kebiasaan ini akhirnya terbawa ke kehidupan sehari-hari mereka.
Kalau punya pacar anak FE, gak perlu khawatir dia malu-maluin saat diajak pergi. Penampilannya sepulang kerja atau sepulang kampus saja sudah cukup pantas dibawa ke acara semi formal.


12. Dia Adalah Pribadi Idealis yang Tetap Mampu Mengemas Diri. Kualitas Pecinta Macam Ini Makin Sulit Dicari

Mereka adalah pribadi idealis yang tetap mampu mengemas diri
Mereka adalah pribadi idealis yang tetap mampu mengemas diri via www.boeconomica.org
Pasangan yang datang dari latar belakang Ilmu Ekonomi memang dibekali dengan kemampuan berbaur dan mengikuti kemauan pasar. Namun bukan berarti dia hanya jadi budak kepentingan. Selama proses belajar mereka, anak-anak FE juga dikenalkan pada berbagai teori ekonomi yang berhak mereka pilih dan yakini.
Jebolan Fakultas Ekonomi yang bekerja di multi national company dengan gaji puluhan juta itu bisa jadi seorang strukturalis sejati. Ia bekerja di korporasi asing demi menyedot keuntungan sebanyak-banyaknya untuk kemudian dijadikan modal usaha. Dia yang malang melintang di pasar saham memang sudah memilih untuk mengikuti mahzab liberal, yakin bahwa semua orang berhak mengambil keuntungan dari mekanisme pasar.
Anak-anak FE mengerti, menjadi idealis bukan berarti harus hidup susah dan menjauh dari hiruk pikuk dunia. Mereka tetap perlu makan, membiayai keluarga dan pasangan. Satu-satunya jalan adalah dengan menyesuaikan kemasan agar tetap mampu diterima pasar. Kebijaksanaan macam ini sudah makin susah dicari. Bukankah beruntung  jika kamu bisa memacari orang secerdik ini?

Kalau sekarang kamu sedang melakukan pendekatan atau pacaran sama anak Fakultas Ekonomi, pikir-pikir lagi ya kalau mau dilepas. Sebab, dari kualitas-kualitas diatas mereka sungguh layak untuk kamu jaga sepenuh hati