Rasa cemas dan insecure memang kadang bisa membantumu lebih cepat menyelesaikan masalah. Namun, itu ada syaratnya: kamu bisa menaklukkan rasa insecure itu dan tak membiarkan rasa itu menguasaimu. Jika kecemasanmu sudah mulai berlebihan dan tidak wajar, apalagi sudah meracuni hubunganmu dengan pasangan, itu berbeda lagi.
Setiap orang memiliki masa lalu masing-masing, tak terkecuali dirimu dan pasanganmu. Jangan biarkan rasa insecure membuatmu tergoda untuk bersikap kepo. Bagaimanapun, pasanganmu itu tetaplah manusia — dengan segala kekonyolan dan kebodohan yang pernah dilakukannya.
Sungguh, jauh lebih baik bagi kalian untuk kompak menatap masa depan.
Sebelum dengan pasanganmu sekarang, dulunya kamu juga pernah menjalin hubungan dengan seseorang. Jadi posisikan dirimu jika kamu menjadi pasanganmu. Apakah nyaman jika masa lalumu selalu diungkit?
Rasanya pasti nggak nyaman, bukan? Setiap orang memiliki kenangan-kenangan yang mungkin tidak akan terlupakan. Menginvestigasi pasangan dan marah-marah ketika kamu melihat foto mesranya bersama orang lain bukanlah sesuatu yang dewasa. Hubungan yang dewasa nggak akan membuatmu mengecek telepon pacar setiap saat ketika kalian bertemu, atau menerapkan ‘aturan’ wajib lapor 24 jam karena kamu seharusnya percaya bahwa pacarmu memang nggak akan main-main. Hari gini masih insecure tiap jam SMS pacar tanya lagi di mana? Duh… pacarmu butuh privasi juga, lho… Jangan sampai ia jadi nggak nyaman gara-gara setiap jam kamu tanya lagi di mana dan lagi apa.
Ingat, semua orang berhak atas privasinya sendiri. Meskipun ia pacarmu, bukan berarti kamu perlu tahu apa saja yang pernah ia lakukan dahulu, bukankah yang terpenting adalah bagaimana sikapnya terhadapmu kini? Selama ia nyaman dan bahagia bersamamu, kehidupan masa lalunya bukanlah sesuatu yang perlu kamu cari tahu sedalam-dalamnya.
Hanya karena dia nggak sengaja menyinggung mantannya padamu, bukan berarti dia belum move on. Ada beberapa orang yang memang nggak bisa dilupakan
“Baju kamu bagus, sayang. Beli di mana?”“Ini hadiah kok, yang beliin mantan. Sebelum kamu.”“KOK KAMU PAKE SIH? KAMU TEGA BANGET SAMA AKU!”
Memang sih beberapa orang ada yang nggak bisa move on, tapi ada juga yang bisa membicarakan mantannya tanpa ada perasaan apapun karena memang ia merasa hubungannya dulu sudah berakhir. Jika ia berani membicarakan mantannya dengan nada yang datar dan biasa saja, maka bisa dipastikan bahwa ia memang sudah benar-benar move on dari mantannya dahulu. Jika kamu masih merasa bahwa ia belum move on, kamu bicara baik-baik dengannya, bukan? Nggak perlu marah-marah dan menggunakan emosi yang berlebihan karena masa lalunya adalah bagian dari dirinya. Jika kamu nggak bisa menerima masa lalunya, maka bagaimana caranya kamu mau menerima ia sepenuhnya?
Apalagi, mantannya yang kamu permasalahkan juga mungkin nggak peduli lagi sama hubungan kalian. Dia juga sudah move on.
Stalking Facebook orang yang menjadi mantan kekasih pacarmu hanya akan membuatmu makin benci. Melihat foto-foto dan status kemesraan mereka dahulu tidak akan mengubah apapun. Hanya karena foto-foto bersama mantan pacar belum dihapus, bukan berarti ia belum move on. Ada berbagai kemungkinan yang menyebabkan ia belum menghapus foto bersama orang yang kini menjadi pacarmu sekarang.
Lagipula, apa kamu pikir ia tahu kalau kamu suka stalking Facebook miliknya? Kalaupun iya, apa kamu berpikir bahwa ia akan peduli? Jadi sekali lagi, hentikan kebiasaanmu itu. Jika ia tahu betapa stresnya kamu saat ini, ia mungkin hanya akan merasa bahwa ia lebih baik dari dirimu yang sekarang. Maka biarkanlah ia dengan kehidupannya dan buat ia mengerti bahwa kamu tak peduli mengenai siapa dirinya.
Masa lalu adalah bagian dari diri kita yang tidak akan hilang meskipun waktu bergulir. Jangan buang energimu untuk hal-hal yang sudah terjadi.
Menyadari kenyataan bahwa masa lalu tidak bisa kita ubah akan membantu kita untuk ikhlas. Masa lalu adalah bagian dari diri kita yang memang nggak akan hilang bagaimanapun caramu untuk membuatnya enyah. Jadi jangan buang energimu untuk hal-hal yang sudah terjadi. Kamu dan pacarmu berhak untuk hubungan dan kehidupan yang lebih baik. Membiarkan rasa cemasmu menjalar hanya akan membuat hubunganmu tidak berjalan lancar. Siapa sih yang mau terus-terusan diungkit masa lalunya? Kamu juga nggak mau, ‘kan? Maka biarkan masa lalu ada pada tempatnya dan jangan kamu usik keberadaannya.
Lebih baik menjadikannya teman daripada harus bermusuhan. Bukankah pertemanan adalah hal yang menyenangkan?
Jika kamu mau dan mampu, bertemanlah dengan mantan kekasih pacarmu. Beberapa orang bahkan menjalin hubungan yang baik dengan mantan kekasih pacarnya dan mereka bisa membaur dengan baik. Lihat deh Mbak KD sama Ashanty. Apa mereka bermusuhan? Tidak. Mereka saling mengasihi dan mampu menyadari bahwa ada hal yang lebih penting untuk diperjuangkan daripada saling mengumbar luka.
Namun jika kamu merasa nggak mampu untuk berteman dengannya, maka tak perlulah kamu ikut-ikutan membenci mantan pacar kekasihmu. Toh sekarang yang berstatus kekasih kan kamu, bukan ia. Jadi belajarlah untuk melepaskan.
Kamu punya masa sekarang bersamanya. Masa depan pun bisa kalian rancang berdua. Tidakkah itu cukup membuatmu bahagia?
Menghakimi orang lain dan membuang-buang waktu untuk menunjukkan pada dunia bahwa kamu membenci mantan kekasih pacarmu adalah tanda bahwa hidupmu tidak terlalu menarik sehingga kamu sibuk untuk masuk ke dalam hidup orang lain. Berhentilah stalking dan mulailah untuk melakukan sesuatu yang lebih penting.
Kamu punya banyak waktu untuk dihabiskan dengan pacarmu sekarang. Masa depan pun bisa kalian rancang berdua. Bukankah itu sudah membahagiakan? Biarlah masa lalu menjadi bagian dari diri kalian masing-masing karena jika ia tidak membuat kesalahan dan berpisah, tak mungkin ia bersamamu sekarang. Justru dengan mengetahui bagaimana masa lalu pasanganmu, kamu bisa belajar kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan sehingga hubungan kalian tak akan lagi terjatuh di lubang yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar