Memiliki kekasih seakan jadi pencapaian yang dikejar oleh banyak anak muda. Mulai dari demi mengisi kolom status di media sosial, agar tidak dikejar pertanyaan “Sama siapa?” saat datang ke kondangan, hingga membendung rasa malu karena teman sejawat hampir seluruhnya sudah memiliki pasangan.
Tidak jarang, seseorang bangga dan merasa hidupnya lengkap hanya karena sudah punya pasangan. Tapi, apakah benar seperti itu? Kali ini Hipwee ingin mengajakmu melakukan refleksi. Yakin kamu boleh berbangga diri hanya karena punya pacar? Atau ada hal-hal lain yang sesungguhnya lebih layak untuk kamu banggakan?
1. Ketika Kamu Sudah Menjelajahi Berbagai Destinasi Seru, Dengan Atau Tanpa Pasangan Di Sisimu
Salah satu kelegaan dari memiliki pasangan adalah adanya seseorang yang selalu siap sedia mendampingimu untuk pergi kemanapun. Mau makan ada teman, mau jalan-jalan di akhir pekan juga dijamin tak kesepian. Tapi, sebelum berbangga karena tak lagi sepi, pernahkah kamu berpikir berapa banyak keseruan yang sudah kamu lakoni sendiri?
Seberapa sering kakimu berjalan menyambangi tempat-tempat asyik tanpa harus khawatir ada yang menemani atau tidak? Seberapa berani dirimu mengalahkan ketakutan dan kecanggungan untuk mengangkat keril, pergi keluar, dengan atau tanpa pendampingan? Sudah cukup penuhkah pengalamanmu sebagai manusia sebelum berhenti di dia yang membuatmu jatuh cinta?
2. Saat Kamu Bisa Sepenuhnya Menemukan Diri Sendiri, Barulah Kamu Boleh Berpuas Diri
Menggali hal yang paling disukai, menemukan panggilan hati yang membuatmu merasa hidup — inilah bentuk keberhasilan tertinggi dari perjalananmu sebagai mahkluk hidup. Punya pasangan memang menyenangkan, namun apalah artinya pendampingan jika kamu belum selesai menjawab semua pertanyaan.
Berbanggalah, ketika dia yang melengkapi hidup sudah bisa kamu temukan. Namun jika belum pun, masih ada pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih penting untuk kamu gali jawabannya. Kesendirian bisa kamu manfaatkan untuk benar-benar mengenal dan mencari jati dirimu. Tanpa campur tangan orang lain, kamu bebas menentukan nilai apa yang ingin kamu anut; hidup macam apa yang ingin kamu jalani kelak; hal apa yang bisa kamu toleransi dan apa yang tidak.
3. Kamu Boleh Berbangga Saat Sudah Bisa Mandiri, Mampu Hidup Diatas Kaki Sendiri
Terkadang kita memilih menjalani hubungan karena takut didera sepi yang tidak berkesudahan. Hubungan pacaran seakan jadi jalan keluar bagi semua permasalahan hidup. Padahal tidak semua kesepian akan hilang dengan dampingan orang. Terkadang kamu hanya perlu berdamai dengan perasaan itu.
Kamu patut berbangga saat sudah bisa mengandalkan diri sendiri. Saat kamu sudah nyaman melakukan apapun sendirian. Ketika kamu sudah cukup punya nyali untuk membuat keputusan-keputusan besar seorang diri — sebelum melibatkan orang lain nantinya.
Dia yang sudah bisa menghadapi kesendiriannya dengan bijak, akan jadi pasangan yang lebih menghargai pendampingan. Pasangan yang berjalan disisi tidak akan lagi dianggap hanya sebagai penghilang sepi.
4. Waktu Kamu Bisa Menciptakan Senyum Di Wajah Orang-Orang yang Dicinta, Itulah Momen Kamu Boleh Jumawa
Apa yang lebih menyenangkan dari melihat senyum bangga kedua orang tua yang telah membesarkan kita selama ini? Mereka yang berjuang dalam diam, memberikan semua yang mereka miliki demi kebaikan dan kesuksesan anak-anaknya.
Usia muda nan produktif sepatutnya tidak hanya jadi momen berburu tambatan hati. Kamu juga harus bisa menggunakan energi dan kreativitas mudamu untuk membanggakan keluarga yang dengan takzim terus jadi pendukung setiamu.
Bukankah doa dan restu dari mereka juga akan jadi pemberi kemudahan bagimu untuk menemukan pasangan yang menggenapkan?
5. Mampu Buka Usaha. Jadi Pribadi yang Bisa Menciptakan Lapangan Kerja
Kalau cita-citamu ingin jadi orang yang super kaya, jadi karyawan seumur hidup tidak akan jadi jawabannya. Jika kamu mau kaya, satu-satunya jalan yang paling masuk akal adalah dengan menciptakan peluang bisnismu sendiri.
Gunakan waktumu untuk menggodok ide bisnis dan merealisasikannya. Tidak perlu bisnis yang membutuhkan modal fantastis. Kamu bisa mulai dengan usaha yang modalnya kecil dan bisa kamu kerjakan di sela kesibukanmu. Usaha-usaha seperti apa? Hipwee pernah membahasnya disini.
Belajar mengelola usaha sendiri akan membuat kamu jadi orang yang lebih peka terhadap berbagai peluang yang ada di sekitar. Bukan tidak mungkin juga loh, dari kegiatan ini kamu akan bertemu dia yang juga punya renjana serupa.
6. Bisa Menciptakan Hubungan Baik, Dengan Tuhan dan Teman
Salah satu definisi keberhasilan hidup adalah saat kamu bisa menciptakan hubungan yang mesra antara dirimu dan Tuhan, pun antara dirimu dengan sesama manusia. Keberadaan pasangan tidak akan ada artinya jika kamu belum mampu menciptakan keseimbangan ikatan antara dirimu dengan orang-orang penting dan hal-hal penting lain yang sudah lebih dulu ada di hidupmu.
Ketika kamu bisa menjalin hubungan yang seimbang antara dirimu, Tuhan, sahabat dan pasangan — barulah kamu boleh berbangga Ingat, pasangan bisa jadi tulang rusuk. Namun keberadaan Tuhan, teman dan sahabat adalah tulang belakang bagi kehidupanmu. Merekalah yang akan jadi kekuatan untuk menopang jalan hidupmu.
7. Waktu Kamu Tak Lagi Membuat Pemakluman Atas Kesalahan dan Kegagalan yang Kamu Rasakan
Salah satu bukti kedewasaan adalah ketika kamu berani sepenuhnya mengambil kendali atas apa yang terjadi dalam hidupmu. Saat kegagalan dan hal-hal buruk lain datang, kamu dengan gagah berani menunjukkan tanggung jawab sebagai pribadi.
Gagal dalam kuis atau harus mengulang mata kuliah? Kamu sepenuhnya menyadari bahwa itu adalah hasil dari kecerobohanmu yang kurang belajar. Tak kunjung dapat pasangan? Bisa jadi memang karena kamu belum serius memantaskan diri.
Berbanggalah, ketika kamu sudah bisa “pasang badan” untuk semua hal yang terjadi dalam hidupmu selayak manusia dewasa. Waktu kamutak lagi sibuk menyalahkan keadaan dan orang lain di luar sana.
8. Saat Kamu Terus Berproses Untuk Jadi Manusia yang Bermanfaat Bagi Sesama
Berbanggalah saat kamu bisa memberikan kemampuan yang kamu miliki demi kemaslahatan orang lain. Ketika kemampuan menulismu ternyata mampu mengubah hidup orang yang membaca karyamu, ketika kelihaianmu bicara bisa mengubah mood pendengar acara radio yang kamu bawakan menjadi riang, saat musik yang kamu gubah punya kekuatan untuk menumbuhkan semangat mereka yang menikmatinya.
Bukankah manusia yang paling baik adalah dia yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain? Dia yang pintar, kaya dan cantik menawan tidak akan berarti apa-apa selama tidak bisa memberikan manfaat bagi sesama. Sebelum berbangga karena punya pasangan atau berkecil hati karena belum dapat kesempatan, kenapa tidak fokus dulu untuk menyebarkan kemanfaatan?
Bagaimana? Apakah kebangganmu tentang pasangan sudah berada di jalur yang tepat? Atau kamu sepakat bahwa masih ada hal-hal lain yang lebih layak dibanggakan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar