Sabtu, 30 Agustus 2014

Cara-Cara Elegan Buat PDKT Ke Cewek

Cara-Cara Elegan Buat PDKT Ke Cewek



Kamu lagi suka sama seorang cewek? Tunggu apa lagi, ini saatnya buat PDKT ke dia. Tapi jangan asal main PDKT aja, karena itu bisa bikin misi pendekatamu gatot alias gagal total. Ujung-ujungnya, cewek yang kamu suka itu malah bakal kabur.
Nah, sebelum kamu melancarkan aksi pendekatanmu, kamu perlu tahu dulu gimana cara yang baik dan elegan buat PDKT sama cewek. Mau tau apa aja? Simak, yuk!

1. Cari Informasi Tentangnya Dengan Cara Yang Baik

PDKT dengan sopan dan baik-baik
PDKT dengan sopan dan baik-baik vialovelyhoneygurlz.blogspot.com
Kalau kamu suka sama teman sendiri, bakal lebih mudah buat mengumpulkan informasi tentang dia. Tapi kalau kamu belum kenal dia secara personal–misalnya, kamu satu sekolah atau kampus tapi berbeda kelas–kamu harus berusaha lebih ekstra. Kamu bisa mendekatinya dengan cara ikutan kegiatan yang dia ikuti. Bisa juga curi kesempatan mengobrol dengan mengunjungi tempat dimana dia biasa nongkrong.
Sebisa mungkin, minta nomor kontaknya langsung dari dia, jangan dari teman-temannya. Dia bisa kaget kalau kamu tiba-tiba SMS dia. Apalagi, kalau dia belum pernah tahu siapa namamu. Bisa-bisa sebelum membalas SMS-mu, dia udah masukin kamu ke dalam blacklist-nya.


2. Hubungi Dia Secukupnya, Jangan Terlalu Agresif

Jangan hubungi terlalu sering
Jangan hubungi terlalu sering via www.icakicak.com
Cewek itu memang suka diperhatiin. Tapi catat: jangan berlebihan. Hubungi dia di waktu-waktu yang tepat, jangan keseringan. Saat kamu telepon, jangan menuntut bicara terlalu lama. Waktu kamu SMS atau chat, jangan marah kalau dia tak langsung membalas SMS-mu. Kalau kamu sudah beberapa hari nggak lihat dia di sekolah atau kampus, jangan srudak-sruduk investigasi sahabatnya.
Kalau kamu berlebihan berusaha menghubungi dia, kamu akan terlihat agresif dan maksa. Itu sih namanya nggak elegan. Itu cuma bakal bikin cewek ngerasa risih dan nggak nyaman.


3.  Jangan Terlalu Sering Tanya “Lagi Ngapain, Dimana, Sama Siapa Aja?”

Jangan keseringan taya ini itu ke dia
Jangan keseringan tanya ini itu ke dia via www.kakprosto.ru
Jangan keseringan menyergapnya dengan pertanyaan “Lagi di mana? Ngapain? Sama Siapa?” Kalau kamu baru PDKT sama dia dan terlalu sering nanyain hal-hal itu, dia cuma bakal menganggap kamu mirip bapak kosnya. Baru juga PDKT, masa’ udah harus wajib lapor sih?
Sebenarnya boleh kok tanya dia lagi di mana dan ngapain. Namanya juga kamu terus mikirin dia, dan mau tahu semua hal tentangnya. Tapi nggak setiap hari juga, keleees….


4. Jangan Terlalu Banyak Komentar Tentang Penampilannya

Jangan banyak komentar tentang bajunya
Jangan banyak komentar tentang bajunya viawww.jordangrayconsulting.com
Sebagai cowok, belum tentu kamu paham tentang style baju cewek. Kalau kamu nggak terlalu familiar dengan model baju yang lagi dia pakai, jangan langsung komentar aneh-aneh, deh. Kalaupun menurutmu bajunya aneh, goda aja dia sekenanya. Jangan sampai bikin gebetanmu ngerasa nggak pede dan malu. Apalagi kalau sebenarnya dia dandan buat kamu…


5. Kalau Dia Menolak Permintaanmu, Jangan Maksa

Kalau udah bilang enggak ya enggak..
Kalau udah bilang enggak ya enggak.. via fistfuloftalent.com
Sekalinya dia bilang “nggak bisa,” artinya dia memang nggak bisa. Mungkin saat kamu menghubungi dia untuk minta izin berkunjung ke rumahnya, dia memang lagi keluar nemenin ibunya ke mall. Nah, kalau udah begitu jangan sekali-kali tanya: “Oh…kapan selesainya? Kalau udah beres aku ke sana boleh?” atau “Oh, lagi sibuk ya. Boleh dong satu jam lagi udah selesai? Hehehe…”
Kalau melakukan itu, kesannya kamu seperti maksa dia ketemu. Kalau kamu PDKT-nya emang bener, harusnya kamu pede aja. Sebenarnya dia pasti mau ketemu kamu, tapi memang lagi nggak punya waktu. Dia nggak akan punya niat menghindar darimu.


6. Jangan Maksa Nganter Dan Ngejemput Dia

Maksa buat nganter dan jemput dia
Maksa buat nganter dan jemput dia viawww.reloadagency.com
Meskipun niatanmu baik mau menjemput dan mengantarnya kemanapun dia pergi, kalau dia menolak tawaranmu, ya terima aja. Mungkin dia mau ke tempat itu bareng temen-temennya?
Perlu kamu garis bawahi: saat lagi PDKT sama cewek,  jangan sekali-kali memaksa dia. Termasuk untuk urusan yang satu ini. Cowok yang udah jadi pacar aja nggak boleh maksa-maksa pasangannya. Dan suami nggak boleh sembarangan maksa-maksa istrinya. Jadi…kamu siapaaaaaa?


7. Kalau Mau Ajak Jalan, Kamu Harus Nyesuain Waktumu Dengan Jadwal Dia

Ikutin jadwal dia
Ikutin jadwal dia via www.salud180.com
Nah, supaya ajakanmu nggak ditolak melulu, kamu harus tahu jadwal dia. Tanyain ke dia langsung kapan sekiranya dia punya waktu untuk jalan sama kamu. Jangan mengganggu jadwal dia karena itu bisa jadi hal yang merepotkan buatnya. Jangan tiba-tiba langsung nongol di depan mukanya trus langsung ajak dia jalan. Nggak semua cewek suka dikasih surprise seperti itu.


8. Kamu Harus Jadi Cowok Yang Smart, Jangan Tulalit

Cowok idaman itu cowok yang punya wawasan luas
Cowok idaman itu cowok yang punya wawasan luas viawww.returnofkings.com
Jangan cuma modal tampang atau duit doang, kamu juga mesti punya wawasan luas. Wawasan luas disini nggak melulu berarti hal-hal yang akademis, lho. Kamu nggak harus punya IPK 4 atau nilai ulangan yang 90 semua. Wawasan luas disini artinya kamu terbuka pada informasi tentang hal-hal penting di dunia. Wawasan luas disini artinya kamu mau belajar soal musik, buku, makanan enak, teknologi, sampai hal-hal yang asing bagimu.
Cewek itu juga punya otak. Mereka suka kalau ada teman buat diajak diskusi. Jangan sampai kamu jadi cowok yang tulalit! Dimintain pendapatnya soal satu hal, malah kabur. Dibercandain, malah nggak nyambung. Yah…


9. Jangan Tiba-Tiba Sok Akrab Dengan Keluarga Dan Teman-Temannya

Jangan tiba-tiba sok akrab sama Ayahnya
Jangan tiba-tiba sok akrab sama Ayahnya
Kalau kamu udah mulai sering jalan bareng dia, jangan langsung yakin kamu bakal mudah diterima keluarganya. Kamu juga harus tetap jaga sikap, salah satunya dengan nggak tiba-tiba jadi sok akrab.
Kalau belum pernah bertemu langsung dengan mereka, sebaiknya pikir-pikir lagi kalau mau tiba-tiba nge-add akun media sosial ayah dan ibu dia. Kalau baru pertama kali bertemu mereka, jangan langsung melemparkan joke-jokecanggung. Ingat: kamu baru dekat dengan anak mereka, bukan merekanya sendiri.


10. Jangan Cerita Ke Semua Orang Kalau Kamu Lagi Ngedeketin Dia

Jangan cerita ke semua orang kalau agi PDKT
Jangan cerita ke semua orang kalau agi PDKT viawww.homespunatl.com
Kalau kamu lagi PDKT sama seseorang, jangan cerita-cerita ke semua orang yang ada di kampus atau kampungmu. Kalau memang mau, cukup cerita ke beberapa teman dekatmu aja. Kalau dia sampai tahu kamu lagi PDKT sama dia dan semua orang tahu tentang itu, itu bakal bikin dia malu karena dia pasti jadi bahan omongan semua orang yang ada di sekelilingnya. Apalagi kalau kamu termasuk orang yang dikenal di lingkunganmu.


11. Jangan Jadiin Gebetanmu Bahan Bercandaan Sama Teman-Temanmu

Jangan jadiin dia bahan bercandaan
Jangan jadiin dia bahan bercandaan via www.enfemenino.com
Misalnya aja nih, kamu sama gebetanmu itu teman sekelas atau sekantor. Tiap kali kamu bercanda selalu bawa-bawa nama dia, dan dia tahu itu. Kalau udah kayak gitu, kamu siap-siap aja bakal ditolak mentah-mentah sama dia. Dia pasti bakal ngerasa risih karena buat dia itu nggak lucu, dan bisa menyinggung perasaannya.


12. Kamu Nggak Boleh Jadi Cowok Yang Terlalu Sensitif

Jangan jadi cowok yang terlalu sensitif
Jangan jadi cowok yang terlalu sensitif via fistfuloftalent.com
Perlu kamu tahu, cewek itu nggak suka banget sama cowok yang terlalu sensitif. Dikit-dikit minta maaf atau ngambek, padahal sebenarnya itu bukan masalah besar buat si cewek, ngapain harus minta maaf dan ngambek? Cewek bakal nganggep kalau kamu itu cowok yang merepotkan.


13.  Jangan Mengambil Hatinya Dengan Cara Membelikan Dia Barang

Jangan ambil hatinya dengan ngebeliin dia barang
Jangan ambil hatinya dengan ngebeliin dia barang viawww.vemale.com
Banyak cara pintar yang bisa kamu lakuin buat ngambil hati cewek tanpa harus ngasih dia hadiah atau barang kesukaan dia. Boleh-boleh aja kalau kamu mau ngasih kado buat dia, tapi jangan jadi kebiasaan. Nggak semua cewek itu suka dibeliin barang-barang sama orang yang deket sama dia.
Lagipula dia juga bakal mikir dua kali mau nerima barang kamu, dia bakal waspada karena takut dikira cewek matre. Cewek lebih suka kalau kamu bisa jadi orang yang care sama dia.


14. Ajak Dia Pergi Ke Tempat-Tempat Yang Sesuai Dengan Kepribadiannya

Ajak ke tempat yang sesuai dengan keribadiannya
Ajak ke tempat yang sesuai dengan keribadiannya viatenmania.com
Kalau kamu udah mulai tahu banyak tentang kepribadiannya, kamu bisa ajak dia jalan-jalan ke tempat-tempat yang menurutmu cocok untuk dia kunjungi. Kalau dia tertarik dengan sejarah dan kebudayaan, ajaklah dia pergi ke festival-festival kebudayaan atau museum bersejarah. Kalau dia suka banget sama musik indie, ajak dia nonton gigs. Dijamin deh dia bakal seneng banget jalan sama kamu. Jangan ke kafe atau mall melulu!


15. Tunjukin Keterampilanmu Agar Dia Terkesan Padamu

Tunjukin keterampilanmu ke dia
Tunjukin keterampilanmu ke dia via www.fhm.co.id
Kalau kamu punya keterampilan tertentu, kamu boleh banget pamerin ke dia. Kalau kamu jago main gitar, tunjukin skillmain gitarmu sambil nyanyiin lagu kesukaan dia. Atau kalau kamu jago memasak, kamu bisa ajak dia masak bareng dan suruh dia mencicipi hasil masakanmu. Jangan sia-siain keterampilan yang kamu punya, karena ini bisa jadi daya tarik kamu, lho!

Berhasil atau enggaknya kamu memenangkan hati cewek idamanmu, itu tergantung caramu PDKT ke dia. Makanya, jangan asal main PDKT aja! Pastikan caramu elegan. Kalau udah gitu, kesempatanmu buat punya pacar nggak akan gagal. Semoga tips ini bisa banyak membantumu, ya! :p

tips buat yang bekerja dirumah

Kalau Tidak Melakukan Hal-Hal Ini, Bekerja Dari Rumah Bisa Membuatmu Susah!


Lepas dari jam kantor yang kaku,dresscode yang mengungkung, atau tekanan dari atasan, bekerja dari rumah kelihatannya memang bebas merdeka. Tapi, apa benar kamu jadi bisa seenaknya?
Walau tak harus pulang-pergi ke kantor tiap hari, bekerja dari rumah tetap mengharuskanmu disiplin. Layaknya pekerja kantoran, kamu juga mesti menuntaskan tugasmu sebelum deadline. Kalau gagal, pekerjaanmu malah bisa jadi menumpuk — bahkan tidak selesai. Klienmu akan kecewa, dan order pekerjaan pun bakal sepi lama-lama.
Untuk mencegah hal itu terjadi, dalam artikel ini Hipwee akan memaparkan beberapa tips yang bisa kamu aplikasikan sebagai pekerja dari rumah. Selamat mencoba!

1. Mulailah Hari Seolah Kamu Akan Berangkat Kerja Ke Kantor

selalu bangun pagi setiap hari
selalu bangun pagi setiap hari via www.flickr.com
Bekerja dari rumah bukan berarti kamu bisa seenaknya sendiri menentukan jam bangun dan jam kerjamu. Kamu harus tetap memikirkan bagaimana sebaiknya kamu mempertahankan produktivitasmu. Untuk mempertahankan produktivitas, kamu harus tetap bangun pagi, mandi dan membersihkan diri, serta sarapan. Sama saja, ‘kan, ujung-ujungnya, dengan pekerja kantoran biasa?
Bangun pagi, sarapan, dan berpakaian rapi adalah senjatamu untuk menggembleng kedisiplinan diri. Kamu jadi ingat bahwa pekerjaanmu itu jugalah hal yang harus dianggap serius. Ini juga penting supaya kamu jadi nyaman dalam bekerja. Kalau kamu bau badan, berpakaian bolong-bolong, sementara perutmu main musik keroncong, kamu yakin kamu bisa kerja dengan maksimal?


2. Buatlah Ruang Kerja Yang Ergonomis

membuat ruang kerja yang nyaman
membuat ruang kerja yang nyaman via www.flickr.com
Jika kamu bekerja di rumah, pastikanlah bahwa rumahmu memang mendukungmu dalam bekerja. Nggak mau, ‘kan, bekerja selama 8 jam setiap harinya di atas kasur, dengan badan yang bertumpu pada siku?
Pastikanlah bahwa kamu memiliki sudut atau ruangan tertentu di dalam rumah, yang selalu terjaga kebersihan dan kerapiannya. Tatalah komputer, printer, telepon, atau peralatan kerja yang lain agar kamu mudah ketika menggunakannya. Dekorasi sudut atau ruangan itu agar menyenangkan untuk dilihat. Ingat, kamu akan menghabiskan berjam-jam disana setiap harinya.
Pastikan juga bahwa ruang kerjamu juga terjaga privasinya. Kalau perlu, terangkan aturan-aturan kerjamu pada keluarga, atau orang-orang lain yang tinggal satu rumah denganmu.


3. Mulailah Kerja 30 Menit Lebih Awal, Agar Kamu Punya Waktu Melihat Media Sosial

luangkan waktu sebentar untuk lihat social media
luangkan waktu sebentar untuk lihat social media viawww.flickr.com
Saat kamu bekerja di rumah, ada baiknya jika kamu bekerja 30 menit lebih awal. Kenapa?
Pertama, kamu bisa menggunakan 30 menit pertamamu untuk membaca koran, mengecek media sosial, atau membuat list pekerjaan yang bakal kamu lakukan seharian. Ini bagus sebagai “pemanasan”. Otakmu yang baru bangun beberapa saat yang lalu tidak pantas dipaksa untuk langsung tancap gas.
Kedua, membaca koran dan mengecek media sosial adalah salah satu cara yang baik untuk menstimulasi kreativitasmu. Dengan kreativitas yang terjaga, kamu pun bisa lebih cepat menuntaskan tugasmu. Selain itu, kamu tetap perlu mengetahui apa yang terjadi di luar sana, walaupun akan berada di dalam rumah seharian.


4. Mulailah Mengerjakan Yang Sulit Terlebih Dulu

kamu prioritas mengerjakan pekerjaan berat
kamu prioritas mengerjakan pekerjaan berat viawww.flickr.com
Kamu wajib mengerjakan semua pekerjaan dengan hasil yang terbaik. Agar tidak keteteran, mulailah kerjakan pekerjaan-pekerjaan yang kamu anggap sulit di pagi hari — setelah “pemanasan”, tentunya. Di pagi hari, otakmu masih segar, dan semangatmu akan masih besar. Berbeda dengan siang atau sore hari, dimana kamu mungkin sudah ingin berhenti. Sisakan pekerjaan yang lebih ringan untuk diselesaikan di “masa-masa kritis” ini.


5. Buatlah Jadwal Yang Ketat

buatlah jadwal kamu dengan detail
buatlah jadwal kamu dengan detail via www.flickr.com
Hal yang paling sulit bekerja di rumah adalah menaati jadwal yang kamu buat sendiri. Wajar: tidak ada bos yang akan menegur kamu saat kamu bekerja di rumah. Tidak ada juga rekan kerja yang akan menghakimi kalau kamu ternyata pemalas.
Ketika kamu sudah membuat jadwal yang ketat, kamu harus disiplin menaatinya. Di samping itu kamu harus melakukan pekerjaan secara konsisten di waktu yang sama. Selesaikanlah pekerjaan dengan waktu yang sudah kamu tentukan.


6. Tetaplah Terhubung Dengan Teman Kerja, Meskipun Kamu Bekerja Dari Rumah

kamu bisa terhubung dengan teman-teman kamu
kamu bisa terhubung dengan teman-teman kamu viawww.flickr.com
Kadang jika kamu bekerja di rumah, kamu bisa saja merasa kesepian. Maka, penting buat kamu untuk tetap terhubung dengan teman-teman kerjamu.
Kamu bisa menggunakan Skype atau fitur chatting di sosial media ketika kamu mulai bekerja di pagi hari. Dengan berhubungan dengan mereka, kamu akan merasa lebih bersemangat untuk bekerja — seolah kamu memang sedang bekerja dengan mereka di satu ruangan.


7. Bekerja Dari Rumah, Pastikan Internetmu Aktif Setiap Saat

bekerja dirumah membuat kamu harus online setiap saat
bekerja dirumah membuat kamu harus online setiap saat viawww.flickr.com
Bekerja dari rumah dan berhubungan dengan banyak relasi pada masa sekarang tidaklah merepotkan buat kamu. Kamu bisa mempergunakan Skype, LinkedIn, dan platform media sosial yang lain untuk membantu pekerjaanmu. Dengan ini, kamu bisa setiap saat memantau progres pekerjaan yang dilakukan oleh rekan kerja kamu. Kamu juga bisa berkonsultasi dengan mereka kiranya ada hal-hal yang tak bisa kamu tangkis sendiri.
Jika kamu justru bos atau manajer di perusahaanmu, kamu akan punya lebih banyak keuntungan ketika mengaktifkan Skype dan media sosial. Pertama, kamu jadi lebih mudah memantau pekerjaan bawahanmu. Kamu juga akan bisa lebih cergas membantu mereka ketika mereka menemui kesulitan.


8. Saat Akhir Pekan, Berhentilah Bekerja

kamu bisa waktu untuk bersantai
kamu bisa waktu untuk bersantai via www.flickr.com
Orang yang bekerja dari rumah akan rentan akan jadwal kerja yang tak pasti dan berantakan. Jangan sampai ini bikin kamu tertekan. Pada saat akhir pekan, usahakan untuk menghentikan pekerjaan yang kamu lakukan di rumah. Sediakan waktu untuk bersantai.  Selami hobimu. Luangkan waktu untuk menjabani pengalaman baru. Hargai hal-hal sederhana seperti jalan-jalan, bercengkrama dengan keluarga, ataupun makan bersama pasangan.
Kalau kamu tak bisa break dari pekerjaanmu, bisa-bisa kamu mengalami kelelahan atau burn out!  Ironis, ‘kan? Bukankah niatmu untuk bekerja dari rumah adalah menjadi bebas merdeka?

Nah, itu tadi tips-tips yang bisa kamu coba untuk membuat jadwal bekerja dari rumah yang lebih efektif. Semoga benar-benar bisa membantumu, ya.
Terinspirasi dari businessinsider.com Artikel asilinya bisa dilihat disini.

Jadi Orang Yang Lebih Baik Lewat Mentalitas “Remah-Remah Rempeyek”

Jadi Orang Yang Lebih Baik Lewat Mentalitas “Remah-Remah Rempeyek”



Menjadi seseorang yang berhasil bukan cuma perkara kerja keras dan investasi semata. Keberhasilan sebagai pribadi juga erat kaitannya dengan mentalitas yang kamu punya. Kalau Hipwee bilang “Demi menjadi orang yang lebih baik kamu harus punya mentalitas remah-remah rempeyek,” kamu percaya gak?
“Mentalitas remah-remah rempeyek” adalah frasa yang Hipwee ciptakan untuk menggambarkan pentingnya sebuah kerendahan hati dalam perjuangan menuju keberhasilan. “Remah-remah rempeyek” adalah perwujudan mawas diri. Sebagai manusia, kita perlu merasa belum menjadi apa-apa agar bisa meraih sesuatu yang diimpikan.
Mau tahu lebih jauh apa itu “mentalitas remah-remah rempeyek”? Bagaimana perwujudannya dalam kehidupan sehari-hari? Yuk, temukan jawabannya di artikel ini!

Mentalitas Remah-Remah Rempeyek? Serius Nih?

Rempeyek, yang melandasi mentalitas remah rempeyek
Rempeyek, yang melandasi mentalitas remah rempeyek viaresepmasakankuliners.blogspot.com
Serius. Hipwee tidak sedang berkelakar. Ide untuk mengangkat topik tentang remah-remah rempeyek muncul dari keprihatinan saat melihat banyak anak muda yang sudah merasa ahli dalam berbagai hal, meski sebenarnya belum punya pencapaian. Contohnya? Amati saja lingkungan pertemananmu sendiri!
“Berapa banyak temanmu yang merasa (dan mengaku) jago fotografi hanya karena punya kamera DSLR yang mumpuni? Berapa banyak kenalanmu yang sudah merasa bisa menulis? Padahal karyanya belum pernah dibukukan, dan dia hanya rutin mengunggah tulisan di blog pribadi. Berapa banyak dari kita yang mudah merasa pintar, tanpa pembuktian?”
Rasa “paling tahu” dan “sudah ahli” ini sangat berbahaya, baik bagi pribadi masing-masing, maupun perkembangan kita sebagai bangsa. Apabila sudah merasa “paling”, seseorang bisa-bisa berhenti berusaha mengembangkan dirinya.
Tentu kamu gak mau kan, kesempatan berkembangmu terbatasi karena standar-standar absurd yang berusaha kamu ciptakan sendiri?


Bagaimana Mentalitas Remah-Remah Rempeyek Bisa Membuatmu Jadi Orang Yang Lebih Baik?


1. Merasa Seperti Remah-Remah Rempeyek Membuat Kamu Tidak Cepat Merasa Puas

Dengan mentalitas remah-remah rempeyek kamu tidak akan merasa puas
Dengan mentalitas remah-remah rempeyek kamu tidak akan merasa puas via galleryhip.com
Rasa cepat puas adalah musuh bagi pencapaian jangka panjangmu. Dengan cepat merasa puas, kamu akan kehilangan kemauan untuk terus memperbaiki diri agar menjadi lebih baik. Bisa-bisa keberhasilan yang kamu dapatkan saat ini tidak bertahan lama jika kamu cepat berpuas diri macam ini.
Contohnya nih, kamu adalah seorang arsitek. Saat hasil karyamu mendapatkan pujian, dengan mudah kamu merasa berhasil. Kamu merasa sudah punya “tempat” di industri desain karena sudah bisa memuaskan keinginan konsumen. Dampaknya, kamu enggan memperbanyak referensi dari majalah-majalah desain luar negeri seperti yang selama ini kamu lakukan. Lama kelamaan hasil desainmu menjadi monoton. Klien pun berpaling darimu.
Terus merasa diri kurang dan tidak memiliki kemampuan signifikan selayak “remah-remah rempeyek” akan membuatmu jadi orang yang haus untuk terus belajar. Tidak ada kata “cukup” bagimu. Pencapaian yang kamu dapatkan saat ini selalu kamu anggap belum ada apa-apanya. Sebab kamu selalu merasa bisa mencapai “lebih”.

2. Mentalitas Remah-Remah Rempeyek Adalah Soal Tidak Pernah “Merasa” Sukses

Sudah merasa sukses? Yakin udah beneran sukses?
Sudah merasa sukses? Yakin udah beneran sukses? viawww.designscene.net
Menjadi orang sukses memang jadi impian hampir semua pribadi di dunia ini. Namun, “menjadi sukses” itu sangat berbeda dari “merasa sukses”. Menjadi sukses adalah proses tak berujung yang melibatkan peningkatan kompetensi dan konsistensi untuk terus berusaha jadi pribadi yang lebih baik.
Sementara “merasa sukses” justru membuatmu puas dan berhenti berusaha.
Menjadi orang dengan “remah-remah rempeyek mentality”akan mendidikmu untuk tidak pernah merasa sukses. Kesuksesan akan kamu pandang sebagai hal yang biasa-biasa saja. Tidak ada hal yang perlu dibanggakan dari itu. Memang sih, kesannya jahat karena kamu akan selalu menempatkan diri sebagai orang yang “gagal”.
Tapi jika kamu bisa memanfaatkan perasaan “gagal” yang kamu tanamkan itu, akan ada dorongan kuat dalam dirimu untuk terus mencoba mencapai kesuksesan yang sebenarnya.

3. Dengan Memiliki Mentalitas Remah-Remah Rempeyek, Kamu Akan Selalu “Insecure” Dan Merasa Bisa Digantikan

Ingat, kamu selalu bisa tergantikan
Ingat, kamu selalu bisa tergantikan via www.keepcalm-o-matic.co.uk
Tahu ‘kan remah-remah rempeyek yang kesannya tidak berharga dan bisa dibuang sewaktu-waktu itu? Perasaan seperti itulah yang perlu kamu tanamkan pada dirimu. Buat dirimu merasa selalu bisa dibuang sewaktu-waktu oleh atasan, pasangan, atau teman-temanmu. Ini bukan dimaksudkan agar kamu jadi rendah diri, ya! Maksud kami adalah menggarisbawahi agar kamu jangan terlalu merasa nyaman. Jangan sampai kamu merasa tidak perlu lagi memperbaiki diri.
Jika kamu karyawan, mentalitas remah-remah rempeyek akan membantumu untuk terus merasa “siaga” terhadap persaingan dalam perusahaan. Karena merasa belum punya apa-apa dan bisa digantikan setiap saat, kamu akan terus tertantang untuk meningkatkan kualitas diri.
Jika kamu berada dalam sebuah hubungan, mentalitas remah-remah rempeyek akan memaksamu untuk terus melakukan yang terbaik demi pasanganmu. Ini karena kamu tahu bahwa masih banyak perempuan atau laki-laki lain di luar sana yang lebih ganteng, cantik, atau kaya darimu. Kamu ingin terus memberikan pasanganmu alasan untuk setia mencintaimu.
Mentalitas remah-remah rempeyek akan membuatmu jadi orang yang tidak pernah merasa punya zona nyaman di manapun. Dunia jadi tempat yang penuh tantangan. Tanpa usaha keras, kamu tidak akan pernah bisa bertahan.

4. Kamu Tidak Akan Merasa Lebih Baik Dari Siapapun

Kamu tidak akan menganggap dirimu tinggi
Kamu tidak akan menganggap dirimu tinggi viahotguysreadingandwearingglasses.tumblr.com
Misalnya nih, kamu adalah penulis yang sudah menghasilkan 5 karya best seller. Sepatutnya sih dengan pencapaian tersebut kamu bisa merasa “lebih” dibanding penulis-penulis yang karyanya tidak begitu diterima oleh pasar. Tapi saat kamu memiliki mentalitas remah-remah rempeyek, kamu akan merasa tidak lebih baik dari siapapun.
Mentalitas remah-remah rempeyek akan membuatmu jadi orang yang terus menjejak bumi. Semua hal yang kamu hasilkan akan dirasa belum ada apa-apanya. Selalu ada orang lain dengan pencapaian yang lebih memukau. Jangankan membanggakan diri pada orang lain, merasa puas dengan pencapaianmu saja tidak pantas rasanya kamu lakukan.
Sebagai remah-remah rempeyek, kamu merasa kasta dan pencapaianmu tetap ada di titik terendah setiap waktu.

5. Mentalitas Remah-Remah Rempeyek Akan Membuatmu Jadi Orang Yang Tanpa Pretensi

Kamu bisa jadi orang yang lebih tulus
Kamu bisa jadi orang yang lebih tulus via blogs.bet.com
Lihat deh remah-remah rempeyek di dasar toples. Mau berusaha diubah jadi apapun, dia akan tetap jadi remah-remah rempeyek, ‘kan? Saat mengadopsi mentalitas ini, kamu tidak merasa perlu berusaha terlihat cool, keren, atau genius. Karena sudah bisa menerima jati dirimu sebagai rempeyek, kamu tak perlu berusaha meyakinkan orang kalau kamu itufoie gras atau sushi.
Sebagai contoh, kamu adalah seorang content writer di laman gaya hidup. Karena merasa tidak pintar-pintar amat, kamu tidak punya urgensi untuk menggunakan kata-kata sulit dalam artikelmu demi terlihat lebih WOW. Toh yang penting orang yang membaca tulisanmu paham apa yang kamu maksudkan. Hasilnya? Tulisanmu pun bisa diterima.
Mentalitas remah-remah rempeyek akan membuatmu jadi orang yang tampil apa adanya di depan orang lain. Kamu akan dengan ringan membawa dirimu yang sebenarnya ke hadapan mereka. Tidak ada hal yang kamu rasa perlu disembunyikan pun dilebihkan. Inilah apa adanya kamu, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

6. Karena Merasa “Remah-Remah”, Kamu Justru Memandang Kompetitor Sebagai Sumber Untuk Belajar

Memandang kompetitor sebagai sumber belajar
Memandang kompetitor sebagai sumber belajar viawww.kiptonart.com
Memiliki mentalitas remah-remah rempeyek sama dengan merasa kecil di hadapan orang lain. Kamu akan terus merasa belum cukup baik, belum cukup punya kemampuan untuk berkompetisi, dan tidak memiliki hal untuk dibanggakan di depan orang lain.
Seorang atlet yang memiliki mentalitas “Remah-Remah Rempeyek” akan memandang persaingan dengan berbeda. Dia tidak akan jumawa dan merasa yakin menjelang pertandingan. Justru, karena merasa belum ada apa-apanya dia akan sibuk memperhatikan bagaimana teknik dan persiapan atlet lain.
Saat orang lain sibuk memikirkan bagaimana caranya jadi pemenang, orang dengan mentalitas remah-remah rempeyek akan lebih fokus ke bagaimana caranya bertahan. Biasanya, orang-orang macam ini justru bisa jadi “kuda hitam”. Mereka yang bisa sukses tanpa pernah diprediksi sebelumnya.

7. Ketika Dihadapkan Pada Kegagalan, Mentalitas Remah-Remah Rempeyek Membantumu Agar Lebih Bisa Berbesar Hati

Mentalitas remah rempeyek membuatmu lebih bisa menerima kegagalan
Mentalitas remah rempeyek membuatmu lebih bisa menerima kegagalan via www.quotescover.com
Saat dihadapkan pada kegagalan, orang yang sudah merasa “bisa” akan cenderung lebih kecewa. Orang-orang yang sudah merasa “mampu” terkadang lebih tidak siap saat harus tersungkur. Keyakinan mereka atas kemampuan diri sendiri yang sudah dimiliki selama ini bisa hilang tak berbekas.
Berbeda dengan orang yang merasa hanya “remah-remah rempeyek”. Ketika kegagalan datang, mereka akan menanggapinya dengan lebih legawa. Dengan menanamkan bahwa kamu belum jadi apa-apa, ketika kamu merasa kehadiranmu tidak ada signifikansinya– seperti remah-remah rempeyek di dasar toples — kegagalan akan bisa kamu pandang sebagai hal yang wajar. Pikirmu:
“Wajar lah aku gagal. Kan memang aku masih remah-remah rempeyek. Belum ada hebat-hebatnya.”
Tapi ingat. Jangan jadikan mentalitas remah-remah rempeyek sebagai excuse untuk kegagalanmu, ya. Kamu harus tetap berjuang untuk mengubah kegagalan itu menjadi sebuah keberhasilan.

8. Mentalitas Remah-Remah Rempeyek Membuat Kamu Percaya Diri: Kamu Jadi Sadar Kalau Dirimu Gak Begitu Signifikan Buat Orang Lain

Tidak ada hal yang perlu kamu buktikan ke orang lain
Tidak ada hal yang perlu kamu buktikan ke orang lain viawww.quotescover.com
Sering gak sih kamu merasa galau dan gak percaya diri karena terlalu memusingkan pendapat orang lain? Rasanya seluruh hal yang kamu lakukan diawasi dan akan dikomentari dengan pedas. Dampaknya, kamu tidak lagi leluasa dalam bersikap. Kamu jadi orang yang terpaku pada standar-standar yang ditetapkan oleh orang lain.
Dalam hal ini, mengadopsi mentalitas remah-remah rempeyek bisa membuatmu percaya diri. Kamu akan berusaha meyakinkan dirimu sendiri bahwa sebenarnya kehadiranmu tidaklah sesignifikan itu bagi orang lain. Ketakutan atas pikiran buruk orang itu hanya terjadi di kepalamu. Sisanya, mungkin kamu cuma GR semata.
Saat kamu menyadari bahwa ketakutanmu tak beralasan, kamu bisa jadi orang yang lebih lepas. Mentalitas remah-remah rempeyek membuatmu jadi pribadi yang lebih tahu apa yang benar-benar ingin kamu lakukan. Kamu sudah tidak lagi peduli pada validasi orang lain. Hidupmu hanya signifikan bagi dirimu sendiri, maka hanya kamu pula yang layak mengaturnya.

9. Dengan Mengadopsi Mentalitas Remah-Remah Rempeyek, Kamu Hanya Akan Berhenti Di Pencapaian Tertinggi

Sebelum bisa memborong Grammy sebanyak ini, artinya kamu belum sukses
Sebelum bisa memborong Grammy sebanyak ini, artinya kamu belum sukses via ez103.cbslocal.com
Mentalitas remah-remah rempeyek akan membuatmu jadi orang yang baru puas saat pencapaian tertinggi sudah ada di tangan. Pencapaian-pencapaian kecil sebelumnya tidak akan kamu jadikan patokan kesuksesan. Kamu selalu menempatkan diri di posisi “belum jadi apa-apa”, sampai benar-benar berhasil dalam artian sesungguhnya.
Sebagai penulis, kamu tidak akan merasa sukses sampai hasil karyamu dibaca Jokowi — orang nomor 1 di republik ini. Sebagai pemusik, kamu baru akan merasa berhasil waktu bisa menjadi salah satu nominasi di Grammy Awards. Semua penghargaan lokal yang kamu dapatkan sebelumnya hanya akan kamu anggap sebagai pencapaian biasa yang tidak patut dibanggakan.
Alhasil, kamu jadi pribadi yang tidak mudah terhanyut oleh pencapaian-pencapaian yang belum seberapa. Kamu selalu ingin mendapatkan hal yang lebih tinggi.

Apakah menurutmu mentalitas remah-remah rempeyek ini bisa membawa kebaikan bagi hidupmu? Jika iya, yuk kenapa tidak mulai kamu adopsi dari sekarang? Salam remah-remah rempeyek dari Hipwee!

Zona Nyaman Pun Bisa Bikin Kamu Berkembang, Lho!


Orang biasanya menyarankan agar kamu jangan sampai berada di zona nyaman. Alasan standar yang diungkapkan sih, karena karier kamu bisa tidak berkembang kalau terjebak di dalamnya. Seakan zona nyaman adalah hukuman mati yang sebisa mungkin harus dihindari. Tapi apakah benar seperti itu?
Zona nyaman adalah kondisi dimana kamu sudah merasa nyaman bekerja dengan sebuah lingkungan dalam waktu yang lama. Ketika kamu sudah tidak lagi secara konsisten menemukan tantangan dalam aktivitasmu. Tapi ternyata, zona nyaman itu tidaklah seburuk yang kamu bayangkan. Kenapa?  Ini alasannya.

1.  Di Zona Nyaman Pun Kamu Bisa Berkembang, Selama Mau Terus Mau Belajar

2414000236_cf0b3b106d_bKetika kamu nyaman bekerja bukan berarti lho kamu berhenti untuk belajar. Yups banyak kasus karyawan yang stuck hanya gara-gara mereka malas belajar. Mereka terjebak pada rutinitas kerja, dan tidak melihat bahwa bekerja juga sebagai proses pembelajaran hal-hal baru.
Ini tidak akan terjadi jika kamu menyadari bahwa bekerja (sebenarnya) juga proses belajar tanpa henti. Selama kamu bisa terus menyerap ilmu yang kamu dapatkan di zona nyaman, proses pengembangan dirimu tidak akan pernah terhenti.

2. Tantanglah Dirimu Untuk Terus Mencari Ide-Ide Baru

selalu gali ide-ide baru
selalu gali ide-ide baru via www.flickr.com
Persoalan yang sering dirasakan ketika berada di zona nyaman adalah menemukan cara untuk menantang diri sendiri. Tujuannya agar kamu tak sekedar bekerja, tapi juga berkontribusi untuk mengembangkan ide-ide baru bagi perusahaan. Pertanyaannya, gimana mau menantang diri sendiri kalau udah kelewat nyaman?
Sebenarnya sederhana saja. Hati boleh nyaman, tapi jangan biarkan otak jadi malas. Pacu pikiranmu agar terus kreatif mencari inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi perkembangan karirmu. Dengan membuka diri terhadap ide, berbagai gagasan juga akan lebih mudah mendatangimu.

3. Ikutilah Kursus Atau Seminar Untuk Mengembangkan Dirimu

Ikuti kursus atau pelatihan
Ikuti kursus atau pelatihan via abhinavpmp.com
Saat berada dalam zona nyaman, kamu sangat dianjurkan untuk melatih diri dengan kursus atau seminar. Cara ini bisa menambah ketrampilan dan pengetahuanmu, agar kamu tidak tergeser oleh persaingan orang-orang baru yang baru masuk.
Mengikuti pelatihan dan seminar bukan hanya bisa menambah pengetahuan. Cara ini juga layak kamu lakukan sebagai metode untuk “menendang” diri sendiri. Menyadarkan dirimu bahwa masih banyak hal yang belum kamu kuasai di bidang pekerjaan yang kamu geluti — maka sepantasnya kamu tidak layak merasa nyaman.


4. Kerjakan Pekerjaan Yang Membuat Kamu Tertantang, Jangan Pernah Bersantai Ria

bekerjalah dengan pekerjaan yang menantang
bekerjalah dengan pekerjaan yang menantang viawww.flickr.com
Orang yang berada di zona nyaman cenderung menerima pekerjaan yang sudah terbiasa di lakukan. Kemudian mereka bersantai ria, merasa semua akan baik-baik saja.
Agar kamu tidak kecanduan bersantai ambil pekerjaan yang bisa membuat kamu tertantang. Misalnya ikut serta dalam proyek baru atau pindah ke divisi lain.

5. Proaktiflah Dengan Atasan Untuk Tahu Apa Hal Yang Perlu Kamu Kembangkan

proaktiflah dengan atasan
proaktiflah dengan atasan via businesslounge.co
Jadikan atasan sebagai partner yang bisa kamu mintai pendapatnya. Atasan biasanya tahu apa saja potensi yang dimiliki karyawan. Apalagi jika kamu sudah bekerja lama dengan dia.
Tanyakan padanya, hal-hal apa yang menurutnya bisa dikembangkan dalam diri kamu. Apa yang perlu kamu perbaiki dan apa yang perlu coba kamu hapus. Lewat cara ini kamu juga bisa menunjukkan bahwa kamu ingin berkontribusi terhadap kesuksesan perusahaan.

6. Kalau Sudah Berkeluarga, Zona Nyaman Akan Menyeimbangkan Hidup Kamu

prioritas pada keluarga
prioritas pada keluarga via www.globalindonesianvoices.com
Kelak ketika kamu sudah berkeluarga, bertahan di zona nyaman adalah pilihan yang dirasa paling tepat. Apalagi jika sudah memiliki anak, prioritasmu akan perlahan berubah. Kamu tidak akan lagi bekerja untuk gaji yang tinggi. Tapi bagaimana menyeimbangkan pekerjaan dengan kehidupan keluarga.
Zona nyaman lah yang bisa memfasilitasi keinginan tersebut. Selama kamu bisa terus mencari cara untuk mengembangkan diri di zona nyamanmu, kepentingan keluarga dan karir justru bisa berjalan beriringan ‘kan?

7. Kamu Bisa Lebih Fleksibel Meminta Izin Jika Ada Halangan Atau Kepentingan Pribadi.

kamu lebih fleksibel jika meminta izin
kamu lebih fleksibel jika meminta izin viatheredboa.blogspot.com
Di zona nyaman, kamu tentu sudah memiliki kedekatan yang baik dengan rekan kerja atau pun atasan. Alhasil kamu lebih bisa fleksibel untuk meminta izin jika memang ada halangan. Misal bagi seorang ibu yang bekerja. Mereka bisa lebih fleksibel untuk meminta izin tidak masuk kantor saat anak sakit.
Atau ketika ada temanmu yang datang dari luar kota. Bekerja di zona nyaman akan membuatmu lebih “ringan” meminta izin. Rekan-rekanmu sudah tidak sekedar memandangmu sebagai kolega. Mereka telah mengenalmu sebagai pribadi utuh yang juga punya kehidupan di luar tempat kerja.
Tapi jangan jadikan ini alasan kamu meminta izin terus-terusan, ya!

8. Kamu Lebih Punya Partner Dan Tim Kerja Yang Solid

kamu bisa lebih solid dengan tim kerja
kamu bisa lebih solid dengan tim kerja viawww.nestlenutrition-institute.org
Alasan banyak orang tetap berada di zona nyaman adalah sudah merasa “klik” dengan partner kerja. Tim kerja yang solid membuat kamu lebih mudah berinteraksi dan bekerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan. Tidak ada lagi deh drama dan konflik-konflik nggak penting yang menghabiskan energi.
Kamu dan tim sudah saling mengerti satu sama lain. Kalian akan lebih bisa fokus untuk menyelesaikan pekerjaan yang menanti di depan mata. Dengan kerja sama yang baik, tentunya.

9. Kamu Bisa Jadi Orang Yang Loyal Bagi Perusahaan

kamu adalah orang yang loyal bagi perusahaan
kamu adalah orang yang loyal bagi perusahaan viadonitmotivasi.blogspot.com
Saat kamu bertahan lama di zona nyaman, kamu bisa dianggap (dan menjadi) sebagai salah satu orang yang memang loyal kepada perusahaan. Kesetiaan kamu dalam bekerja akan menjadi nilai tersendiri bagi perusahaan.
Seandainya kamu mau pindah kerja, mereka biasanya tak segan meminta kamu untuk tetap tinggal. Bahkan menawarkan gaji lebih tinggi.

10. Kamu Jadi Tempat Belajar Bagi Banyak Orang-Orang Baru

kamu jadi tempat bertanya dan belajar banyak orang
kamu jadi tempat bertanya dan belajar banyak orang viawww.indogamers.com
Dengan berada di zona nyaman tetap ada poin positifnya, lho. Kamu akan menjadi tempat bertanya bagi banyak orang-orang baru yang ada di perusahaan. Dianggap sebagai “senior”, mereka akan mendatangimu untuk bertanya dan meminta pendapat.
Alasan kamu tetap berkembang meskipun dalam zona nyaman akan memotivasi mereka untuk giat bekerja. Jadi jangan pelit untuk berbagi ilmu dan cerita, ya!

Nah, sudah tahu ‘kan alasannya kenapa zona nyaman itu penting dan tetap bisa membuatmu berkembang? Semoga informasi yang Hipwee paparkan ini bermanfaat ya buat kamu semua.
Selamat memulai hari!