Sabtu, 27 September 2014

Buat Kamu Yang Umur 30-An, Wajib Baca Ya…

Buat Kamu Yang Umur 30-An, Wajib Baca Ya…



Setelah sukses melewati umur 20-an yang cenderung banyak kejutan, kamu akan memasuki fase baru dalam hidup. Yup, usia kepala tiga.
Di fase ini, banyak hal yang harus kamu persiapkan dengan matang. Mungkin di tahap hidup yang inilah kamu harus mengambil keputusan atau perubahan besar-besaran, yang akan mengagetkan keluarga, teman, atau malah dirimu sendiri. Mau tahu perubahan apa aja yang mungkin terjadi, atau apa aja yang harus kamu persiapkan menginjak umur 30-an? Yuk, simak!

1. Kamu Mulai Malas Pergi Nongkrong Atau Shopping

mulai malas nongkrong
mulai malas nongkrong via niesnmom.blogspot.com
Di umur 20-an, kamu mungkin masih suka menghambur-hamburkan uang. Dari mulai jajan, nongkrong bareng teman-teman, atau sekedar shopping gara-gara bosen nggak ada kerjaan. Tapi, memasuki umur 30-an, kamu merasa punya kewajiban untuk mengencangkan ikat pinggang. Karena…

Kamu Berniat Menabung Untuk Hari Tuamu

menabung buat hari tua
menabung buat hari tua via www.levo.com
Ya, kamu berusaha mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang sekiranya nggak penting. Kamu sadar bahwa sebentar lagi kehidupan akan membawamu pada masa tua. Membayangkan ketika sudah pensiun, nggak bekerja, dan menyibukkan diri di kebun belakang rumah, kamu mulai sedikit khawatir.
Apa tabungan masa tuamu sudah cukup banyak? Atau, kamu bahkan belum mulai mempersiapkannya?
Menginjak umur 30-an, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah segera melunasi hutang-hutangmu. Lunasi sebanyak dan secepat yang kamu bisa. Kedua, siapkan dana darurat. Ini penting kalau kamu tiba-tiba sakit atau (amit-amit) kecelakaan. Ketiga, buat rekening baru untuk menyimpan sebagian gajimu.
Kamu juga nggak boleh bersikap sembrono. Jangan berinvestasi kalau kamu nggak benar-benar paham soal investasi itu. Selain itu, kamu nggak boleh gampang percaya sama mbak-mbak atau mas-mas MLM. Menabunglah sebanyak mungkin dan sedini mungkin dengan disiplin. Semakin dini kamu menyiapkan tabuanganmu, maka semakin besar kemungkinan kamu bisa hidup tenang di masa tuamu.


2. Kamu Berhenti Makan Junk Food Dan Begadang

berhenti makan junk food
berhenti makan junk food via content.rajakamar.com
Nggak ada lagi toleransi buat ngemil pizza atau burger. Jika dulu kamu berpikir bahwa “apa aja dimakan asal kenyang”, kamu sudah berubah. Nggak ada lagi jadwal lembur untuk menyelesaikan pekerjaan hingga dini hari. Kamu sadar bahwa kurang tidur berpotensi mengakibatkan berbagai penyakit.

Ya, Kesehatan Sudah Jadi Prioritasmu

kesehatan jadi prioritas
kesehatan jadi prioritas via www.rumahtips.com
Kamu mulai belajar disiplin pada dirimu sendiri, bahwa mengkonsumsi makanan sehat itu sangat penting. Baca-baca di internet dan beli majalah kesehatan, kamu baru sadar betapa pentingnya makan sayur. Selain itu, kamu berusaha menjaga waktu tidurmu, setidaknya 6,5 – 8 jam per hari. Jika dulu kamu malas buat olahraga, jogging pagi dan nge-gym sekarang sudah jadi agenda rutin.
Sadar atau nggak, tubuhmu bisa dibilang sudah mulai menua. Sebenarnya, soal kesehatan harusnya sudah jadi perhatianmu sejak usia 20-an. Bagaimana kamu memperlakukan tubuhmu itu sifatnya kumulatif. Tubuhmu nggak akan tiba-tiba rusak dalam waktu setahun atau dua tahun ‘kan? Soal kanker, jantung, diabetes, atau darah tinggi itu tergantung  bagaimana pola hidupmu.


3. Kamu Belajar Berani Menolak Ajakan Yang Nggak Baik

berani menolak ajakan yang nggak baik
berani menolak ajakan yang nggak baik via www.travelettes.net
Perlahan, kamu berusaha untuk tegas pada dirimu sendiri. Kamu sadar bahwa ada hal-hal nggak penting dan nggak bermanfaat yang selama ini sering kamu lakukan. Misal, kamu dulu sering pergi ke klub malam atau bahkan mabuk. Di umur ini, kamu mulai memberanikan diri buat meyeleksi teman-temanmu yang nyatanya memberi pengaruh buruk.


Sekalipun Harus Kehilangan Teman, Hidupmu Harus Naik Level

hidupmu harus naik level
hidupmu harus naik level via cathytaughinbaugh.com
Kamu sadar betapa pentingnya memanfaatkan uang, tenaga, dan waktumu semaksimal mungkin. Secara nggak langsung kamu membuat garis pembatas. Mulai menjauhi orang-orang yang tidak bisa memperlakukanmu dengan baik. Meninggalkan mereka yang cuma ingin bersenang-senang dan nggak mikirin masa depan.
Mungkin nggak mudah buat menjauh dari teman-temanmu. Kamu merasa menjadi seseorang yang egois karena menolak mereka. Tapi, mengutamakan kepentingan dirimu sendiri saat ini jauh lebih penting. Di umur 20-an kamu bisa punya teman sebanyak mungkin. Tapi, di umur 30-an kamu sadar bahwa sedikit teman itu nggak masalah. Asalkan, mereka mendukung perubahanmu menjadi manusia yang lebih baik.


4. Kamu Nggak Lagi Kabur-Kaburan Kalau Ada Acara Keluarga Besar

Oh, acara keluarga
Oh, acara keluarga via id.wikipedia.org
Dulu, kamu jarang banget ada di rumah dan sering absen ketika ada arisan keluarga atau semacamnya. Waktumu habis buat kuliah atau kerja. Sekalipun ada waktu luang, kamu lebih milih hangout sama teman-temanmu. Bagimu, kumpul keluarga cuma jadi agenda membosankan.


Keluarga Seharusnya Jadi Yang Utama

keluarga jadi yang utama
keluarga jadi yang utama via www.tempo.co
Ketika di satu sisi kamu membatasi pergaulanmu, di sisi lain kamu mulai menyadari keberadaan orang-orang yang menyayangimu. Ya, mereka adalah keluarga. Teman bisa datang silih berganti, tapi keluargamu selalu ada mendukungmu.
Kamu sadar betapa pentingnya quality time dengan mereka. Menyempatkan untuk sekedar bertemu dan makan bersama. Waktu nggak akan berjalan mundur lho,guys! Kamu mungkin akan menyesal ketika tiba saat dimana satu demi satu keluargamu pergi untuk selama-lamanya. Selagi masih ada waktu, tunjukan betapa kamu menyayangi mereka.


5. Kamu Nggak Plin-Plan, Tapi Bisa Memilih

berani memilih mimpi
berani memilih mimpi via www.bubblews.com
Berapa banyak mimpimu saat masih usia 20-an? Okelah, kamu merasa punya banyak waktu buat mewujudkan semuanya. Tapi, kedewasaan menuntunmu untuk sadar bahwa nggak semua mimpi itu bisa kamu wujudkan. Nggak semua keinginanmu bisa terwujud.


Fokus Pada Satu Karir Yang Emang Jadi Impianmu

fokus pada satu karir impian
fokus pada satu karir impian via www.npr.org
Ya, kamu jadi lebih fokus pada salah satu mimpimu. Menjadi pegawai bank bukanlah cita-cita, maka persiapkan dirimu untuk banting setir. Kalau kamu pengen buka warung nasi pecel, mulailah fokus pada satu tujuan itu. Jangan mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan. Yang namanya meraih mimpi pasti butuh pengorbanan.
Banyak orang memilih karirnya di usia remaja. Sayang, pilihan itu seringkali salah. Di umur 30-an, kamu lebih baik fokus pada satu hal yang memang kamu yakini. Nggak ada lagi waktu buat coba-coba atau setengah-setengah dalam mengejar mimpimu. Kamu berpacu dengan waktu.
Secara umum, 30-an dianggap sebagai umur matang seseorang, khususnya soal karir. Coba deh perhatikan di media sosial. Mereka yang sudah memasuki umur 30-an akan bersikap secara profesional, mencantumkan nama lengkap dengan gelar serta menuliskan pencapaian-pencapaian mereka secara terbuka.


6. Kamu Berpikir, Tapi Nggak Takut Ambil Risiko

berpikir dan nggak takut ambil resiko
berpikir dan nggak takut ambil risiko via www.flickr.com
Saat remaja kamu nggak pikir panjang untuk membuat keputusan. Di umur 20-an, kamu mulai berpikir tapi takut memilih dan memutuskan. Nah, di umur 30-an ini kamu baru bisa berpikir secara dewasa tanpa rasa takut untuk mengambil risiko besar dalam hidupmu.

Usia 30-an Bisa Jadi Sebuah Titik Balik

30-an bisa jadi titik balik
30-an bisa jadi titik balik via www.australiangeographic.com.au
Nah, jika kamu merasa hidup yang kamu jalani sekarang bukanlah yang kamu impikan, segera reset hidupmu. Belum terlambat kok. Orang-orang yang akhirnya menyesal adalah mereka yang takut berubah. Mereka memutuskan tetap bertahan untuk hal-hal yang sebenarnya dirasa tidak baik.
Renungkan kembali, apa yang kamu inginkan dalam hidup ini? Kamu mungkin sudah berada di puncak karir, entah jadi manager atau bos. Tapi, apa itu sesuai renjanamu? Kamu sudah ‘cukup mapan. Punya mobil pribadi, rumah sendiri, kartu kredit, dan bisa liburan tiap akhir pekand. Apa itu yang kamu impikan?
Ketika kamu ingin berubah, yakinlah bahwa niat itu datangnya dari dirimu sendiri. Jangan mau didikte orang lain atau lingkungan yang mengatakan “hey, kamu udah 30 tahun, lho!”


7. Kamu Bukan Lagi Gamer yang freak Atau Traveler Galau

kamu lagi gila ngegame
kamu lagi gila ngegame via agatestudio.com
Betapa pentingnya memanfaatkan waktu buat mengembangkan diri. Ya, kamu merasa nggak cukup pintar, kurang membaca, atau nggak upgrade ilmumu. Jika dulu waktumu habis buat main game atau traveling sesuka hati, sekarang kamu ingin lebih banyak belajar.

Mending Ikutan Seminar Investasi

ikutan seminar investasi
ikutan seminar investasi via www.hsbc.co.id
Di usia 30-an kamu akan berpikir serius tentang cara mengembangkan diri. Sekarang, kamu lebih haus secara intelektual.
Berpikir buat lanjut kuliah lagi, ikut organisasi, atau datang ke seminar investasi dan pengembangan diri. Tujuanmu adalah meningkatkan kualitas secara individu. Jadi, orang yang lebih baik dimanapun dan dengan siapapun. Kamu ingin sukses dalam berbagai segi kehidupan.


8. Umur 30-an Tapi Belum Menikah? Kamu Panik!

belum menikah di umur 30-an, kamu panik!
belum menikah di umur 30-an, kamu panik! via idophotograph.indonetwork.co.id
Khusus buat para cewek, umur 30-an dan belum menikah itu seringkali dianggap tabu. Banyak orang menganggap kalau kamu telat nikah berarti nggak laku. Bayangan jadi perawan tua dan ketakutan buat hamil di umur 30-an membuatmu makin panik.
Sedangkan buat cowok, belum menikah di umur 30-an mungkin nggak terlalu mengerikan. Tapi, diam-diam kamu juga mulai iri dengan teman-temanmu yang sudah berumah tangga.

Kamu Berusaha Menemukan Pasangan Yang Sepadan

menemukan pasangan yang sepadan
menemukan pasangan yang sepadan via www.kabar24.com
Untuk membangun rumah tangga, kamu butuh pasangan yang lebih dari sekedar seru atau ‘nyambung’. Pertimbangan soal keluarga, bebet bibit bobot jadi sangat penting. Apakah hubungan pacaran yang sekarang kamu jalani sudah layak dibawa ke pelaminan? Apakah ada ketidakcocokan yang membuatmu belum menikah dengannya sampai hari ini? Atau, kamu memang belum siap secara mental dan finasial?
Sementara itu, kondisi makin mengerikan buat mereka yang jomblo di umur 30-an. Kamu berharap bisa menuliskan “cari jodoh” di keningmu. Mulai ngecek teman-teman di Facebook atau Twitter, kontak sama teman-teman lama, minta dikenalin sama temannya temanmu, atau malah “dibantu paksa” oleh keluarga besar. Kamu berusaha menemukan seseorang yang memang bisa diajak serius dan menikah.


9. Ketika Sudah Menikah Dan Punya Anak?

ketika udah punya anak
ketika udah punya anak via www.mirror.co.uk
Umur 30-an dan sudah punya keluarga sendiri, kamu merasa mereka adalah kebahagiaan sekaligus hartamu. Menjalani kehidupan sehari-hari bersama istri atau suamimu, lalu melihat anak-anakmu lahir dan bertumbuh setiap harinya.

Fokusmu Adalah Mereka

keluarga kecilmu adalah segalanya
keluarga kecilmu adalah segalanya via www.ohkpop.com
Ya, keluarga punya posisi nomor satu. Kamu bekerja untuk pasangan dan anak-anakmu. Apakah keluarga kecilmu bisa hidup dengan layak? Bagaimana soal pendidikan dan masa depan anak-anakmu nanti? Kamu mulai mendedikasikan hidupmu untuk mereka, keluarga kecilmu.

10. Tapi, Terkadang Kamu Nggak Boleh Terlalu Serius

jangan terlalu serius
jangan terlalu serius via entertainment.kompas.com
Umur 30-an nggak merubah pakem bahwa hidup adalah teka-teki. Entah kejutan, kebahagiaan, atau musibah apa yang akan terjadi di masa depan nanti. Kamu nggak boleh terlalu serius atau bahkan stres menghadapi fase baru dalam hidupmu. Umur 30-an bisa jadi sekedar angka 3 dan 0 tanpa perubahan dan persiapan apa-apa kalau kamu memang nggak menginginkannya.

Sesekali, Kamu Boleh Egois Untuk Kebahagiaanmu Sendiri

luangkan waktu untuk hobimu
luangkan waktu untuk hobimu via ganlob.com
Jangan membuat hidupmu membosankan. Luangkan waktu untuk melakukan apa yang bisa membuatmu menikmati kebahagiaanmu sendiri. Apakah kamu suka baca buku, main musik, atau menulis? Kamu boleh dan layak menikmati hobimu untuk kesenanganmu sendiri. Perlakukan dirimu dengan lebih baik.
Di umur 20-an kamu mungkin merasa paling tau apa akan terjadi dalam hidupmu. Di umur 30-an kamu sadar bahwa kamu sama sekali nggak mengerti apa-apa tentang rencana Tuhan. Di umur 40-an kamu akan belajar menerima segala sesuatu dalam hidup, entah itu baik atau buruk. Hingga di umur 50-an, kamu hanya bisa bersyukur dan merasa bahwa hidupmu luar biasa.

Yup, hal-hal di atas adalah perubahan dan persiapan yang mungkin kamu alami di umur 30-an. Apakah kamu juga mengalaminya?
Mungkin, umur 30-an nggak harus dipandang sebagai satu fase yang mengerikan. Ketika kamu ingin menjalaninya dengan ritme hidup yang pelan dan lebih santai, itu juga bukan dosa ‘kan? Selamat menyambut usia 30-an!
Artikel kali ini terinspirasi dari laman Mark Manson. Artikel asilinya bisa dilihatdisini.

Senin, 22 September 2014

Kekhilafan Finansial yang Harus Dihindari Pasangan Muda Siap Nikah


Kekhilafan Finansial yang Harus Dihindari Pasangan Muda Siap Nikah



Karena masih sama-sama muda, pasangan yang baru menikah biasanya ingin membangun pola hubungan yang mirip dengan pacaran: santai, seru, dan nggak banyak mikir. Padahal, tinggal satu rumah dan berbagi sumber daya menuntut kalian lebih banyak bekerjasama. Kesalahanmu tidak hanya akan merugikan kamu sendiri, namun juga suami atau istrimu.
Berhati-hatilah sebelum memutuskan sesuatu. Apalagi yang ada kaitannya dengan urusan keuangan. Sebagai pasangan yang baru menikah, jangan sampai kamu melakukan kesalahan-kesalahan di bawah ini!

1. Menutup Mata Pada Sejarah Keuangan Pasanganmu

Jangan tutup mata
Jangan tutup mata via avocadobee.blogspot.com
Harusnya kamu mengetahui sejarah keuangan pasangan sejak dulu. Bukan cuma soal gajinya, tapi juga cara pandangnya terhadap uang. Bagaimana perkembangan kondisi finansial keluarganya, dan bagaimana pula mereka memprioritaskan pengeluaran?
Misalnya: mungkin pasanganmu sejak kecil diajarkan bahwa makan di restoran mahal adalah kemewahan yang tak terjangkau. Akibatnya, ketika sudah besar dan punya uang sendiri dia jadi keranjingan makan di restoran fancy. Melakukan ini bisa membuatnya merasa kaya dan mapan. Padahal, makan di restoran mahal hampir setiap minggu adalah hal yang tidak perlu. Kamu sebagai calon pendampingnya harus mengerti bahwa cara pandang ini tidak sehat untuk masa depan kalian. Ketika kamu tahu dia punya cara pandang ini, kamu bisa membantunya mengubahnya.


2. Menyembunyikan Rahasia Keuangan

Jangan ada rahasia soal uang
Jangan ada rahasia soal uang via lofukau.com
Tiap orang punya rahasia, tapi jangan pernah menutupi masalah keuanganmu dari pasangan. Kalau kamu punya kredit macet, beberkan semuanya sebelum kamu mengikat janji. Toh akan ketahuan juga saat kalian mengajukan KPR atau pinjaman modal usaha. Kalau tidak kamu beberkan sekarang, pasanganmu akan kaget dan bertanya: “Rahasia apalagi yang dia simpan?”
Jujurlah soal sejarah keuangan kalian masing-masing. Jika pada akhirnya itu membuat kalian berdebat, jangan takut. Lebih baik berargumen dan mencari solusi daripada tiba-tiba rumah kalian disita bank!


3. Sama-Sama Malas Membicarakan Uang

Uang itu penting!
Uang itu penting! via www.adaytorememberca.com
Uang itu tidak penting dalam membangun keluarga? Bohong! Justru uang sangat berperan dalam menopang rumah tangga. Tagihan, hutang, tabungan — inilah yang membuat roda rumah tangga kalian terus berputar. Selain itu, ada juga simpanan pensiun, dana asuransi jiwa, dan masih banyak topik keuangan yang harusnya kalian bicarakan bersama.
Membicarakan keuangan memudahkan kalian memprioritaskan mana yang lebih penting bagi kalian berdua. Apakah membeli mobil lebih penting daripada melunasi KPR? Haruskah kalian mengajukan pinjaman untuk pendidikan anak?
Jadwalkanlah dengan rutin pembicaraan soal keuangan. Bisa mingguan, bulanan, atau satu trimester sekali. Agar tidak bosan, lakukan pembicaraan kalian dengan suasana yang asyik. Sambil jalan-jalan atau nonton berdua, misalnya.


4. Membiarkan Pasangannya Boros

Harus komitmen buat hemat
Harus komitmen buat hemat via www.nydailynews.com
Terbuka dan berani membicarakan masalah uang adalah langkah pertama. Langkah selanjutnya adalah sama-sama berkomitmen untuk gak hidup boros. Jangan biarkan pasanganmu mengeluarkan uang yang melebihi batas anggaran. Tegakkan aturan keuangan bersama, dan patuhi ini setiap saat kecuali dalam keadaan darurat.
Misalnya: buatlah perjanjian kalau kalian akan bicara lebih dulu dengan pasangan setiap berniat mengeluarkan uang di atas Rp. 1 juta. Berjanjilah nggak akan mengeluarkan uang sebanyak itu sebelum yang lain setuju.
Sepakati juga tagihan mana yang akan dibayar melalui rekening bersama, dan mana yang bisa dibayar dengan rekening masing-masing. Dengan begitu, kalian jadi nggak akan tergoda buat beli macam-macam barang.


5. Menunda Pembicaraan Soal Punya Anak

Kapan punya dia?
Kapan punya dia? via weddings.zakariazainal.com
Banyak pasangan muda yang masih ingin menikmati masa berduaan dan mengejar karir. Sah-sah saja, tapi kalian tetap harus berembuk bersama tentang kapan sebaiknya kalian memiliki anak. Perhitungkan juga: ketika si kecil sudah ada, rumah seperti apa yang sebaiknya kalian tinggali, mobil apa yang lebih baik kalian pakai, dan apakah kalian berdua masih akan tetap bekerja penuh waktu.
Punya anak akan membuat kalian mempertimbangkan berbagai keputusan besar: mencari pekerjaan dengan gaji lebih tinggi, pindah ke daerah yang lebih nyaman buat anak kecil, dan lain-lain. Dalam beberapa tahun, kamu juga harus memikirkan biaya kesehatan, sekolah, hingga kuliah anak. Jadi jangan pernah menunda-nunda pembicaraan tentang ini, ya.


6. Mengira Umur Mereka Masih Panjang

Pasangan di kuburan
Pasangan di kuburan via www.panoramio.com
Pasangan muda yang baru menikah mungkin belum pernah memikirkan soal kematian. Tapi yang namanya musibah nggak pernah kenal waktu. Jika sesuatu terjadi padamu, bayangkan gimana paniknya pasangan kamu.
Persiapkanlah segalanya hingga detil. Tuliskan nama pasangan atau anakmu sebagai penerima uang pensiunmu. Berikan kuasa pada pasangan untuk mencairkan rekeningmu jika kamu sudah pergi lebih dulu. Kalau mau, tunjuk saja seorang pengacara untuk mengatur semua itu.

7. Gagal Memahami Arti Keluarga Bagi Pasangan

Kamu harus paham gaya keluarganya
Kamu harus paham gaya keluarganya via huffingtonpost.com
Pahami kebiasaan dan adat keluarga pasanganmu. Mungkin pasanganmu adalah orang pertama yang akan dicari saudaranya ketika sang saudara punya masalah keuangan. Jadi, siap-siap saja saat pasanganmu harus meminjamkan uang pada saudara/sepupunya yang kesulitan. Mungkin juga, pasanganmu adalah anak pertama. Terlepas dari jenis kelaminnya, bisa saja dialah yang jadi penopang utama keluarganya.
Uang adalah masalah sensitif. Untuk menghindari konflik, pahamilah dulu kondisi finansial dan nilai-nilai yang tertanam pada keluarga pasanganmu.

8. Buta Soal Pajak

Pertimbangkan pajaknya
Pertimbangkan pajaknya via www.motortrader.com.my
Karena masih sama-sama muda, pasangan baru nikah sering melupakan soal pajak. Padahal mereka sudah diberi label wajib pajak sejak keduanya memperoleh pekerjaan yang layak. Tiap kali kalian membeli barang, pikirkan apakah kalian mampu membayar pajaknya. Selain itu, pastikan bahwa kalian rutin membayar pajak tahunan seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pajak kendaraan jauh lebih mahal, jadi pikir masak-masak sebelum kalian membeli mobil atau motor.

9. Menganggap Asuransi Itu Tidak Penting

Persiapan dari sekarang
Persiapan dari sekarang via www.themedicalbag.com
Banyak orang meremehkan masalah asuransi karena menganggapnya buang-buang uang. Padahal, setiap orang di dunia ini pasti akan sakit atau meninggal. Ini hanyalah perkara kapan.
Biaya berobat kita makin tinggi dari tahun ke tahun. Jika pekerjaanmu tidak menyediakan asuransi kesehatan, nggak ada salahnya jika kamu menyisihkan sedikit uang untuk membeli produk asuransi!

Nah, tadi adalah beberapa kesalahan finansial mendasar yang sering dilupakan para pasanagn muda yang baru menikah. Semoga bisa jadi bekalmu saat sudah berkeluarga nanti, ya.

Terinspirasi dari Huffington Post. Artikel aslinya bisa dilihat disini.

Sabtu, 20 September 2014

Berbagai Kesalahan Finansial Di Usia 20-an yang Sebaiknya Kamu Hindari

Berbagai Kesalahan Finansial Di Usia 20-an yang Sebaiknya Kamu Hindari



Umur 20-an adalah masa dimana kamu bisa mulai meraba-raba arah hidupmu. Di umur ini kamu akan banyak dihadapkan pada keputusan dan pilihan penting, termasuk menentukan arah kehidupan keuangan dan pekerjaanmu. Tapi tunggu! Apakah selama ini kamu sudah bisa mengatur uangmu dengan baik?
Ada kalanya lho kita lalai dan membuat keputusan yang salah. Nah, agar terhindar dari masalah keuangan yang mengancam masa depanmu, kali ini Hipwee akan mengulas tentang hal-hal yang sebaiknya tidak kamu lakukan di usia 20-an. Kamu tentu ingin ‘kan bisa menjalani masa muda yang menyenangkan dan mempunyai masa tua yang nyaman kelak?


1. Kuliah Tidak Dijalani dengan Serius Sekalipun Biayanya Sangat Besar

Tidak serius menjalani kuliah
Tidak serius menjalani kuliah via ichwan-pujo.blogspot.com
Banyak yang percaya bahwa pendidikan adalah sebuah investasi. Bangku kuliah menghasilkan gelar sarjana yang bisa jadi modal untuk bekerja di perusahaan ternama dan dapat gaji tinggi. Demi masa depanmu, orang tua rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mengirimmu ke universitas berkualitas. Tapi, apakah semua sarjana punya jaminan sukses secara finansial?
Tanpa rencana karir yang jelas dan keseriusan menjalani kuliah, akan sulit menemukan pekerjaan yang bisa mengantarmu ke level ‘mapan’. IPK yang tidakexcellent, minim pengalaman organisasi dan pengalaman kerja tidak akan membawamu kemanapun. Kuliah yang hanya asal-asalan sama halnya membuang-buang uang.
Dana pendidikan tentu sah-sah saja jika digunakan dengan bertanggung jawab. Pastikan bahwa uang yang dikeluarkankan oleh orang tuamu memang benar-benar bermanfaat dan menjadikanmu pribadi yang berkualitas.


2. Sudah Mulai Berhutang Sejak Usia Muda

hutang
hutang di usia muda via www.dickinsoninvestments.com
Orang-orang yang akhirnya sukses di usia 40 atau 50-an mengaku sangat berhati-hati dengan keuangan mereka di usia 20-an. Pasalnya, jika di usia muda saja sudah mulai berhutang, ini bisa jadi pertanda bahaya untuk masa tuamu kelak.
Usia muda adalah waktumu untuk menekan diri sekuat-kuatnya. Misalnya, lebih memilih transportasi umum dan makan di warteg daripada harus kredit motor atau nongkrong di restoran. Alih-alih berhutang, seharusnya momentum masa muda bisa dimanfaatkan untuk menabung sebanyak-banyaknya.
Anak muda belum punya banyak kebutuhan yang sifatnya mendesak layaknya mereka yang sudah berkeluarga. Lalu, buat apa hutang? Berusahalah memenuhi kebutuhan dengan penghasilan yang kamu miliki. Kuncinya, kamu harus pintar-pintar membedakan antara keinginan dan kebutuhan.


3. Menggunakan Kartu Kredit Tanpa Diimbangi Kemampuan Mengontrol Diri Sendiri

hidup dengan kartu kredit
hidup dengan kartu kredit via www.nbcnews.com
Kartu kredit bisa jadi masalah bagi kamu yang nggak bisa mengontrol diri sendiri. Sistem meminjam uang lewat kartu kredit hanya akan mengajarkanmu hidup boros. Terbiasa belanja dan mengejar diskon dengan kartu kredit,  kamu pun terlilit banyak hutang yang entah kapan bisa dilunasi.
Akan lebih baik jika anak muda menunda memiliki kartu kredit hingga kondisi finansialnya benar-benar mapan. Hal ini penting lantaran sikap gegabah seringkali masih muncul dalam diri anak muda.
Ketika akan berbelanja, sebaiknya tentukan jumlah uang yang akan dibelanjakan. Pastikan untuk membawa uang tunai sesuai jatah belanja yang sudah ditentukan.


4. Gegabah Memutuskan untuk Kredit Kendaraan Pribadi

kredit kendaraan pribadi
terlalu gegabah untuk ambil kredit kendaraan pribadi via otomercon.com
Sekali lagi, kendaraan pribadi sebenarnya belum jadi kebutuhan mendesak bagi anak muda 20-an. Selain gaji di awal karir yang belum cukup ‘aman’ untuk membayar cicilan, akan lebih baik jika uangmu ditabung terlebih dahulu.
Kendaraan pribadi cenderung jadi keinginan dan bukan kebutuhan bagi anak muda. Kadang, ada rasa gengsi jika bertemu teman-teman lama tanpa membawa tunggangan baru yang dianggap bukti dari hasil kerjamu sendiri.
Bertahanlah sementara waktu dengan kendaraan yang dihibahkan oleh orang tua. Jika tak ada “warisan” macam ini, menggunakan transportasi umum juga jauh lebih murah dan efisien kok. Sepeda juga bisa jadi alternatif transportasi yang punya nilai lebih, yaitu membuat tubuhmu lebih bugar.


5. Gagal Mengontrol Pengeluaran Sosial

pengeluaran sosial
pengeluaran sosial yang tidak terkontrol via www.strategientrepreneur.com
Gagal mengontrol pengeluaran sosial adalah salah satu kesalahan finansial yang sering  tidak disadari banyak dilakukan oleh anak muda. Ada saja acara nongkrong bersama teman-teman sepulang kerja, pergi ke bioskop di akhir pekan, atau pergi berlibur ke luar kota. Kalau tidak diatur dengan cerdik, bisa-bisa kantungmu sudah cekak sebelum akhir bulan.
Ketika tidak bisa mengatur keuangan untuk pengeluaran sosial dengan baik, berapa pun gajimu akan cepat habis. Kamu harus bisa menyusun strategi demi bisa tetap menabung dan bersosialisasi dengan teman-temanmu.
Selama satu minggu, pilih 2 atau 3 hari sebagai kesempatanmu untuk bersenang-senang. Sisanya, gunakan waktumu untuk melakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat sekaligus tidak mengeluarkan biaya.


6. Gampang Tergoda Iklan dan Punya Sifat Konsumtif

punya sifat konsumtif
punya sifat konsumtif via www.flickr.com
Beberapa orang memang punya kecenderungan berperilaku konsumtif. Hobi berbelanja dan loyal menghamburkan uang untuk barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu penting. Kadang, hanya lantaran menonton iklan atau mendengar cerita teman bisa membuatmu gatal untuk membeli gadgets keluaran terbaru.
Nah, ini lho sikap yang sebaiknya kamu hindari. Perilaku konsumtif dan mudah terpengaruh jelas akan merugikanmu sendiri. Gaji dan uang tabunganmu bisa mendadak raib ketika kamu hobi gonta-ganti gadgets setiap bulannya. Sadarilah kalau mengikuti tren gawai itu tidak pernah akan ada ujungnya. Pilih gawai yang paling bisa memenuhi kebutuhanmu dan bertahanlah dengannya sampai
maut memisahkan ia benar-benar rusak.


7. Tidak Punya Rencana Masa Depan yang Jelas

Tetapkan tujuan masa depan yang jelas
Tetapkan tujuan masa depan yang jelas via galleryhip.com
Merasa masih muda, kamu mungkin berpikir bahwa belum saatnya merencanakan masa depan. Pekerjaan dijalani dengan biasa saja, asalkan merasa nyaman dan ‘cukup’. Padahal, penting untuk menyadari bahwa pekerjaan yang dijalani saat ini tidak akan selamanya kamu kerjakan. Bukankah setiap karyawan bisa pensiun atau dipecat sewaktu-waktu ketika kinerja mereka tidak cukup baik?
Nah, mulailah merencanakan untuk berinvestasi. Pelajari tentang valuta asing, reksa dana, emas, hingga investasi properti. Pikirkan strategi berinvestasi yang paling tepat supaya bisa menikmati masa tuamu dengan santai dan bahagia. .


8. Tidak Menyiapkan Dana Darurat

dana darurat
dana darurat penting untuk menghadapi kejadian macam ini via writerinterrupted.com
Selain kemungkinan diberhentikan dari tempat kerja, ada-ada saja musibah yang bisa setiap saat menghampirimu. Mendadak sakit, kebutuhan membantu keluarga, atau bahkan kecelakaan bisa jadi hal yang tak diduga membuat kantungmu tiris.
Cara paling aman untuk mengatasi kondisi tidak terduga adalah dengan menyiapkan dana darurat. Setiap bulannya, usahakan menyisihkan 20% dari gajimu untuk masuk ke rekening dana darurat. Jadi, ketika sewaktu-waktu mendapat musibah, kamu tidak perlu meminjam ke teman atau minta bantuan ke orang tua.


9. Menganggap Bahwa Anak Muda Belum Butuh Asuransi

anak muda butuh asuransi
anak muda butuh asuransi via www.1radiouk.com
Seperti sudah dijelaskan di poin sebelumnya, musibah bisa saja datang kapan saja dan pada siapa saja. Inilah kenapa memiliki asuransi yang bisa memberikanmu proteksi sangat dibutuhkan. Kemalangan dan hal-hal tak terduga tidak hanya datang pada mereka yang sudah mapan dan berkeluarga ‘kan?
Jika saat ini kamu belum memiliki asuransi, mulailah pelajari tentang asuransi jiwa, kesehatan, hingga properti. Pilihlah satu atau dua jenis asuransi yang menurutmu paling cocok dan pembayarannya tidak terlalu memberatkanmu. Menyisihkan uang setiap bulan atau per 3 bulan untuk membayar premi asuransi akan sebanding dengan manfaat jangka panjang yang bisa kamu rasakan.


10. Nekat Menikah Walaupun Belum Punya Kemampuan Finansial yang Mumpuni

keputusan menikah
keputusan menikah via thebridaldetective.com
Anak muda usia 20-an biasanya sudah punya pasangan dan mulai memikirkan tentang pernikahan. Menjalani hubungan pacaran yang menyenangkan, kemudian berharap bisa segera melangkah ke pelaminan. Saat kamu sudah merasa siap secara mental, apakah kondisi finasialmu juga sudah mumpuni?
Kenyataannya, usia 20-an adalah masa-masa produktif bagi anak muda untuk meniti karir. Daripada membagi fokus untuk karir dan berumahtangga, sebaiknya utamakan pencapaian karirmu dulu. Pasalnya, pernikahan bukan hanya perkara menggelar resepsi, setelahnya banyak hal yang harus dipikirkan. Tempat tinggal, kendaraan, kebutuhan sehari-hari hingga dana untuk anak harus disiapkan matang-matang. Yakin nih, mau buru-buru menikah kalau kemampuan finansial belum memadai?

Nah, itu tadi kesalahan-kesalahan finansial yang seringkali dilakukan anak muda 20-an. Supaya masa depanmu lebih ‘aman’ secara finansial, sebaiknya hindari hal-hal di atas, ya! Semoga sukses!
Artikel kali ini diadaptasi dari laman Lifehack. Artikel asilinya bisa dilihat disini

Kencan-Kencan Murah, Menyenangkan, dan Berbeda yang Wajib Banget Kamu Coba.

Kencan-Kencan Murah, Menyenangkan, dan Berbeda yang Wajib Banget Kamu Coba



Malam minggu memang seru untuk dihabiskan bersama pacar. Kalian bisa pergi ke bioskop dan makan malam di restoran. Tapi melakukannya setiap minggu bisa membuat kalian bosan. Masalahnya, mungkin kamu juga tidak punya ide harus melakukan apa malam ini bersamanya.
Nah, di artikel ini soleh ingin membantumu membuat malam minggu kalian berdua berbeda. Kami berusaha memikirkan ide kencan yang menyenangkan, tapi juga tak perlu membuat kalian merogoh kocek dalam-dalam. Yuk, simak!

1. Mulai Ritual Malam Minggu Kalian dengan Olahraga Sore

Olahraga bareng, yuk
Olahraga bareng, yuk via www.pinterest.com
Sebelum memulai malam minggumu, ajak pacar untuk berolahraga sore bersama. Selain membuat kalian lebih sehat, olahraga juga bisa melatih kerja sama kalian lho. Tidak perlu olahraga yang berat-berat, cukup pergi ke taman terdekat saja. Di sana kalian bisa jogging, bersepeda, atau bermain bulutangkis. Rasa capek yang kamu rasakan kalau berolahraga sendiri nggak akan terasa kalau bersamanya. Yang ada, kamu akan bahagia karena tidak henti-hentinya tertawa.


2. Masak Menu Makan Malam yang Kalian Suka

Abadikan momen memasak kalian
Abadikan momen memasak kalian via youtube.com
Saat malam minggu, hampir semua orang menghabiskan waktu di luar rumah. Biasanya mereka pergi ke tempat makan untuk santap malam dan mengobrol. Kebayang ‘kan bagaimana ramainya restoran atau kafe di malam minggu?
Lebih baik ajak pacarmu ke rumah untuk masak makan malam bersama. Kalian bisa pergi dulu ke pasar swalayan untuk membeli bahan-bahannya. Selain lebih hemat, kalian pun bisa mengatur menu makanan sendiri. Walaupun rasanya belum tentu seenak restoran, memasak bersama akan menjadi momen tersendiri untuk kalian berdua.


3. Pergi ke Festival Film Dokumenter dan Tonton Film yang Paling “Ajaib”

Nonton film dokumenter bareng pacar
Nonton film dokumenter bareng pacar via www.straitstimes.com
Coba deh sesekali ganti rutinitas ke bioskop menjadi kunjungan ke festival film dokumenter di kotamu. Film dokumenter bisa memperkenalkan kalian kepada dunia yang selama ini luput dari mata film-film mainstream ala bioskop. Wawasan kalian jadi bisa lebih terbuka. Di saat bersamaan, hati pun jadi terhibur.
Obrolan berdua juga bisa lebih seru: kalian bisa bicara soal penguin malang yang tersesat di film Werner Herzog, laki-laki pecinta alam yang dimakan beruang “peliharaannya sendiri” di Grizzly Man, sampai borok sistem pengadilan yang ditampilkan The Thin Blue Line. Malam minggu akan jadi momen menonton yang berbeda untuk kalian.


4. Adakan Turnamen PlayStation di Kamar Kost

Atau ternyata kamu lebih jago dari dia?
Atau ternyata kamu lebih jago dari dia? via wifflegif.com
Sering kesal dicuekin pacarmu yang sedang main PlayStation? Malam minggu ini ajak saja dia bertanding main PlayStation. Kalau kamu belum mengerti cara bermain game yang dia sukai, minta ajari dia terlebih dahulu sebelum bertanding. Setelah merasa cukup bisa, barulah turnamen ini dimulai.
Jangan takut kalah dan nikmati saja momen turnamen ini. Pacarmu pasti senang karena di malam minggu, dia masih bisa bermain game kesukaannya. Di sisi lain, kamu pun bisa belajar mengetahui mengapa pacarmu suka sekali bermain PlayStation. Siapa tahu, setelah ini justru kamu jadi ketagihan main!


5. Jadi Flaneur dalam Sehari

Menjadi flaneur dan bersenang-senanglah
Menjadi flaneur dan bersenang-senanglah via longxun.lofter.com
‘Flaneur’ adalah istilah dalam bahasa Prancis untuk kaum kelas menengah atas yang menghabiskan waktu mereka berkeliling kota, berpakaian necis, dan mencari inspirasi dengan memperhatikan ritme kehidupan manusia di sekitar mereka.
Kalau malam ini kalian tidak punya tujuan pasti, berjalan kakilah keliling kota. Tidak perlu jauh-jauh, sekuat kaki kalian saja. Nikmati suasana dan resapi kehidupan orang-orang di sekitar. Sesekali, berhentilah untuk istirahat dan jajan di jalan. Yakin deh, malam minggu ini bisa jadi salah satu malam minggu ter-romantis bagi kalian.


6. Karaoke di Kamar

Sing it out loud
Sing it out loud via www.classicalite.com
Kamu dan pacarmu sama-sama suka musik dan menyanyi? Isi malam minggumu kali ini dengan berkaraoke bersamanya. Kalau ada uang lebih, kalian berdua bisa menyewa ruangan di tempat karaoke selama 2 jam. Tapi kalau uang bulananmu sudah menipis, unduh saja video lirik atau video karaoke yang ada di YouTube. Pilih lagu yang kalian suka, dan berduetlah sepanjang malam!


7. Pergi ke Tempat Tinggi di Kotamu

Tempat asik untuk mengobrol
Tempat asik untuk mengobrol via www.sickchirpse.com
Dari Senin hingga Jumat, kamu sibuk menghabiskan waktu di padatnya kota. Aktivitasmu yang padat juga sering membuatmu pusing. Mungkin saja pacarmu merasakan hal yang sama. Coba ajak dia pergi ke tempat tinggi yang ada di kotamu malam minggu ini, entah itu perbukitan atau sekedar rooftop gedung. Saat sudah di atas, teriaklah sekencang mungkin untuk berkeluh kesah akan kesibukan kalian. Setelah merasa lebih lega, duduk santai saja di atas dan habiskan malam dengan berbincang dengannya. Bisa jadi, malam ini kamu akan mengenalnya lebih dalam.


8. Hunting Foto Bersama

Saling memfoto
Saling memfoto via distractify.com
Tidak perlu hobi atau bisa fotografi untuk melakukan kegiatan hunting foto. Jadikan kegiatan ini sebagai momen seru-seruan kamu dan pacarmu. Buat tema foto kalian malam minggu ini, misalnya “Suasana Jogja Saat Malam Minggu”. Berkelilinglah ke tempat-tempat ramai di Jogja dan abadikan momen tersebut di kameramu.
Sesekali, ambil foto pacarmu secara candid. Kalau tidak punya kamera DSLR atau pocket, maksimalkan saja fungsi kamera handphone-mu. Setelah puas berburu foto, pamerkan hasil jepretan kalian satu sama lain. Kalau perlu cetak juga foto tersebut dan kumpulkan menjadi 1 album foto.


9. Board Game Time!

Bermain scrabble
Bermain scrabble via www.twdf.net
Habiskan malam minggu bersama dia kali ini dengan bermain board game: dari ular tangga, monopoli, hingga scrabble. Kalau merasa kurang seru hanya bermain berdua saja, ajak adik, kakak, atau teman-teman kostmu untuk bermain bersama. Selain lebih seru, pacarmu juga bisa lebih akrab dengan orang-orang terdekatmu.


10. Diskusikan Sebuah Paragraf dalam Buku atau Majalah

Tingkat literasi generasi Twitter baik-baik saja
Tingkat literasi generasi Twitter baik-baik saja via bookswithbenefits.tumblr.com
Kalau kamu dan pacarmu punya hobi membaca, kegiatan ini cocok untuk kalian berdua. Pergi ke toko buku terdekat, lalu beli majalah yang memiliki topik seru untuk didiskusikan bersama. Kegiatan ini seru lho untuk saling bertukar pandangan mengenai hal-hal di sekitar kalian. Kamu pun bisa lebih paham mengenai pola pikir pacarmu.
Selain itu, pengetahuanmu bisa bertambah banyak dari diskusi ini. Kalau tidak ingin beli majalah, kamu bisa diskusikan buku yang kalian telah sama-sama baca. Lumayan untuk dapat persepsi baru mengenai buku tersebut.


11. Bikin Proyek Video Dokumenter Bersama

Bikin proyek video bareng
Bikin proyek video bareng via www.midatlanticarts.org
Kalau salah satu dari kalian punya kamera DSLR atau handycam, cobalah untuk membuat video dokumenter bersama. Temanya tidak perlu yang serius atau sulit, cukup yang berhubungan dengan kalian saja — mungkin bisa tentang rutinitas kalian setiap malam minggu. Kumpulkan video-video yang telah kalian ambil dan satukan hingga terasa seperti sebuah film. Di perayaan hari jadi hubungan kalian nanti, film dokumenter ini pasti bisa menjadi tontonan seru dan berbeda untuk kalian berdua.

Itulah 11 ide untuk malam minggumu kali ini. Tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak tapi tetap seru untuk dilakukan. Jadi, malam minggu ini kamu mau ke mana?:)