Pengalaman Pahit Ini Selayaknya Kamu Syukuri Sebagai Anugerah
Hidup kita sebagai manusia terus berputar seperti roda. Ada saatnya kita di atas, ada pula masa-masa kita berada di bawah. Saat berada titik yang rendah, kita merasakan derita, sampai terkadang rasanya kita gak bisa terima, bahkan sampai ingin memaki Tuhan dan dunia.
Tapi, cobaan datang pada kita bukan tanpa maksud. Penderitaan adalah ujian kenaikan tingkat sebagai manusia. Inilah cobaan-cobaan yang kamu hadapi dalam hidup sehari-hari, yang sebenarnya adalah sebentuk karunia yang sedang “menyamar.”
1. Hari Kamu Tahu Kekasihmu Berselingkuh
Mengetahui kalau orang yang kamu kasihi ternyata berselingkuh dengan orang lain itu memang menyakitkan. Kamu sudah memberikan kepercayaan dan cinta yang seutuhnya buat si dia, tapi dia ternyata gak bisa menghargai semua itu dengan memberikan kesetiaannya padamu.
Menemukan fakta bahwa orang yang kita cintai ternyata tidak setia pada kita memang menyakitkan. Tapi, di balik semua itu, kamu sudah sewajarnya bersyukur karena menerima cobaan ini. Lebih baik mengetahuinya sekarang, ‘kan, daripada baru tahu bertahun-tahun kemudian?
Ketika tahu kekasihmu selingkuh, itu bukan akhir dunia kok. Justru hal ini akan membuka kesempatan buatmu untuk menemukan seseorang yang benar-benar baik untukmu.
2. Ketika Kamu Gagal Mendapatkan Pekerjaan Idaman
Kamu mungkin punya pekerjaan yang selama ini sudah jadi idaman. Selepas lulus dari perguruan tinggi, kamu berharap untuk diterima di sana dan sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Tapi, harapan dan antusiasmemu pun pupus ketika kamu dinyatakan tidak lolos untuk bergabung ke perusahaan yang kamu inginkan tersebut.
Inilah lucunya hidup. Terkadang kita sangat menginginkan sesuatu, tapi sekeras apapun berusaha, kita tidak berhasil mendapatkannya.
Saat menghadapi kegagalan macam ini, ingatlah:
“Tuhan memang tidak selalu memberikan apa yang kita inginkan, tapi Dia selalu memberi apa yang kita butuhkan.”
Jadi, jangan menyerah dulu. Saat satu pintu tertutup, artinya pintu kebaikan slainnya akan segera terbuka buatmu. Selama kamu mau berusaha ya, tentunya.
3. Saat Kamu Diberhentikan Dari Pekerjaan
Momen ketika kamu mendapatkan pemberitahuan bahwa kinerjamu tidak cukup baik dan berujung dengan pemecatan memang tidak ayal membuat hancur. Bagaimana tidak, semua dedikasi dan kerja kerasmu seakan dilupakan begitu saja. Kamu merasa kesal, tidak berharga dan dilupakan segala sumbangsihnya selama ini.
Sebelum marah dan menyalahkan perusahaan atau rekan kerjamu ingatlah: perusahaan adalah bisnis. Sangat wajar apabila mereka memberhentikan karyawannya yang dianggap kurang memberikan kontribusi. Lihat dan tengok lagi dirimu, apakah selama ini kamu sudah memberikan performa yang terbaik tiap harinya?
Dipecat dari tempatmu bekerja bisa jadi titik balik bagimu untuk berintrospeksi. Pertama, kamu bisa secara objektif menilai performamu selama ini. Kedua, kamu pun bisa punya kesempatan untuk kembali menggali hal apa yang sebenarnya paling kamu sukai.
Memang sih, kamu jadi pengangguran, tapi jika kamu lihat dari sudut pandang lain– ini adalah kesempatan bagimu untuk mengerjakan sesuatu yang sesuai hatimu.
4. Saat Usaha Terbaik Belum Cukup Untuk Membuatmu Berhasil
Kamu adalah seorang atlet badminton yang selama ini sudah berjuang keras agar bisa lolos seleksi Uber Cup. Hampir 16 jam sehari kamu dedikasikan untuk berlatih, tanpa kenal lelah. Ketika teman-teman seumurmu bisa jalan-jalan kemall dan pacaran, kamu hanya berteman raket dan kok. Namun, usaha keras selama ini ternyata belum bisa membuatmu lolos seleksi.
Ketika kamu dikalahkan oleh orang lain di bidang yang kamu kuasai, dirimu merasa gagal. Kamu lupa, di luar sana masih banyak orang lain yang lebih berbakat dan bekerja sama kerasnya denganmu. Bakat hanya membawamu sampai ke titik tertentu. Kegigihan dan dedikasilah yang akan menentukan segalanya.
Secara tidak langsung, ini adalah cara Tuhan mengingatkanmu untuk tetap rendah hati dan selalu ingat bahwa di atas langit masih ada langit. Kemampuanmu yang belum seberapa itu tidak layak membuatmu jumawa.
Sebelumnya Hipwee pernah menulis artikel tentang “Bakat vs Kerja Keras: Mana yang Lebih Penting?” yang bisa kamu gunakan sebagai bahan pembuka mata.
5. Waktu Teman yang Kamu Percaya Justru Menusukmu Dari Belakang
Teman adalah seseorang yang kita anggap bisa dipercaya dan diandalkan. Namun ternyata menemukan teman yang baik itu tidaklah mudah. Teman yang selama ini sudah sangat akrab denganmu pun bisa saja berkhianat dan menusukmu dari belakang. Ini bisa terjadi di berbagai lini kehidupan. Mulai dari kehidupan romantis hingga urusan pekerjaan.
Meski sakit, tetaplah syukuri kejadian ini. Ketika teman yang kamu percayai menusukmu dari belakang, anggaplah itu sebagai sebuah berkah; kamu memang sudah memberi penilaian keliru, tapi sekarang kamu punya kesempatan utnuk memperbaiki semua dan mengenyahkan musuh dalam selimut dari hidupmu untuk selamanya.
6. Momen Saat Hatimu Hancur Berkeping-Keping
Patah hati bukan cuma perkara ditinggalkan pacar atau putus cinta. Hati yang serasa terbelah jadi 2 itu bisa disebaban oleh kekecewaan pada orang tua, saudara, kegagalan besar dalam hidup, hingga muncul karena penyesalan berkepanjangan. Rasanya kamu selesai, gagal sebagai manusia.
Di titik ini kamu akan bertanya apa arti dibalik semua rasa sakit yang kamu rasakan. Dan, kenapa harus kamu yang diberi rasa sakit macam ini? Hey, jangan menyerah dulu. Ingatlah bahwa lewat hati yang patah kamu akan belajar ilmu yang butuh waktu lama untuk jadi ahli di dalamnya, namanya: ilmu ikhlas.
Kamu akan belajar makna mencintai yang mendalam dan bahwa kamu tidak bisa selalu mendapatkan apa yang kamu inginkan. Lewat ini pula kamu belajar untuk menyelami sisi tergelap hati manusia, di mana cinta bisa berubah menjadi rasa benci dan dendam jika gagal kamu kelola dengan baik.
7. Kala Kamu Menyentuh Titik Terendah Dalam Hidup
Di masa inilah kamu merasa kehilangan semuanya, gak punya apa-apa dan gak punya siapa-siapa. Barangkali kamu dipecat dari pekerjaan, putus cinta, kehilangan orang tua, dan menghadapi kegagalan disaat bersamaan. Semua yang kamu lakukan serasa sia-sia. Sempat kamu merasa, tidak ada alasan lagi bagimu untuk melanjutkan hidup.
Titik terendah banyak dianggap sebagai musibah, tapi dengan sedikit perubahan sudut pandang kamu justru bisa memandangnya sebagai sebuah anugerah. Di titik paling nadr ini, kamu punya kesempatan untuk merefleksikan kesalahanmu dan bisa menata kembali dirimu untuk awal yang baru.
8. Hari Ketika Kamu Kehilangan Orang Terkasih
Keberadaan orang terkasih adalah amunisi bagi kehidupanmu. Dukungan dan penerimaan merekalah yang membuatmu mampu menghadapi naik dan turunnya episode hidup. Namun, seperti pertunjukan teater yang pasti selesai — suatu saat mereka juga akan habis masanya untuk berada dalam kehidupanmu. Satu persatu, mereka akan diambil dari dunia ini. Meninggalkanmu.
Sulit rasanya membayangkan — atau mengalami — sedihnya mengantarkan orang yang kita sayangi ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Tapi, dari sinilah kamu belajar makna hidup yang indah sekaligus begitu rapuh. Kehilangan seseorang yang kita cintai akan membawa pemahaman baru dalam dirimu tentang nilai sebuah kehidupan.
Dari pengalaman kehilangan orang terkasih kamu pun akan paham, pentingnya memberi perhatian selama mereka masih ada.
9. Saat Kamu Merasa Lelah dan Ingin Menyerah
… Tapi kamu memutuskan untuk tidak menyerah. Kamu memilih untuk bangkit dan jalan terus. Saat itulah, kamu mendapatkan kekuatan untuk menembus segala rintangan yang menghadang dan meraih keberhasilan.
Tiap orang mungkin memaknai sukses secara berbeda. Tapi ada satu hal yang kita percayai: sukses berarti terus melangkah maju melewati batasmu sendiri untuk meraih tujuan. Sukses berarti enggan menyerah saat seluruh tubuhmu rasanya ingin berhenti. Sukses berarti terus berjuang meski kamu sudah lelah untuk berdiri.
Mau gak mau, cobaan akan datang ke hidupmu. Kini pilihanmu adalah menganggapnya sebagai musibah dan tetap terpuruk atau menanti hal baik yang datang setelah ujian itu selesai.
Saat cobaan datang, ingatlah satu hal: gak ada badai yang gak berlalu, kok!
Artikel ini terinspirasi dari laman Elite Daily. Artikel asilinya bisa dilihat disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar