Mau Hidup Bahagia dan Panjang Umur? Lari, Yuk!
Olahraga sudah menjadi bagian dari rutinitas masyarakat modern. Inilah salah satu cara untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar, selain mengkonsumsi makanan bergizi dan memelihara waktu istirahat.
Dari sekian banyak jenis olahraga, lari jadi salah satu yang paling diminati. Selain minim biaya, lari ternyata bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Bahkan, lari juga dipercaya memperpanjang umur lho! Nggak percaya? Yuk, simak manfaat olahraga lari di artikel ini!
1. Olahraga Lari Membuat Hidupmu Lebih Bahagia
Ketika berlari, tubuh menghasilkan hormon endocannabinoid (zat kimia ganja alami) pada tubuh. Zat inilah yang menimbulkan rasa tenang dan nyaman. Endocannabinoid juga membuatmu merasa bahagia dan ingin mengulang kegiatan yang sama (berlari) di hari berikutnya.
Penelitian di tahun 2006 dalam jurnal Medicine & Science in Sports & Exercisemenjelaskan bahwa 30 menit berlari di treadmill dapat mengobati perasaan tertekan. Sementara, penelitian lanjutan di tahun 2013 menyimpulkan bahwa aktivitas fisik adalah cara terbaik mengatasi depresi, rasa tertekan, dan tidak bahagia. Dalam penelitian tersebut ditemukan sejenis zat anti depresi pada tikus yang berlari-lari di mainan roda putar.
Sebelumnya, penelitian Physiological Behavior di tahun 2007 juga menjelaskan bahwa olahraga lari memberi efek neurokimia layaknya obat-obatan penghilang stres. Efek ini dapat kamu rasakan baik ketika berlari maupun setelahnya.
2. Cara Efektif untuk Menurunkan Berat Badan
Baik bekerja maupun berolahraga memungkinkan tubuh untuk membakar kalori. Bedanya, olahraga mampu membakar kalori dua kali lebih banyak daripada aktivitas bekerja. Proses pembakaran kalori terjadi saat berlari dan sesudahnya. Dalam dunia kesehatan, proses pembakaran ini dikenal dengan istilah EPOC (Excess Post Oxygen Consumption).
Menurut penelitian di Medical College of Wisconsin dan VA Medical Center, lari bisa membakar 705-865 kalori/jam. Ini lebih banyak daripada olahraga naik turun tangga (yang membakar 637-746 kalori/jam) atau bersepeda (498-604 kalori/jam). Catatannya, kamu harus berlari dalam kecepatan sedang: tidak terlalu cepat, pun lambat.
3. Menjaga dan Meningkatkan Daya Ingat
Sebuah penelitian pada 2012 menyebutkan bahwa lari terbukti mampu mencegah penurunan daya ingat. Dijelaskan dalam Psychonomic Bulletin & Review, orang tua yang rutin berlari punya kualitas ingatan jauh lebih baik daripada orang-orang sesusianya.
Bahkan, khusus bagi para penderita stroke, olahraga lari dapat meningkatkan kemampuan mengingat, berbicara, dan berpikir hingga 50%. Menurut tim peneliti, peningkatan terjadi pada fungsi otak, kemampuan konsentrasi, dan perencanaan.
4. Dengan Berlari, Kamu Dapat Mengurangi Risiko Kanker
Olahraga lari memang tidak akan menyembuhkan kanker, tapi terbukti bisa mengurangi atau mencegah risiko kanker. Epidemiologi (ilmu tentang epidemi penyakit) menghasilkan lebih dari 170 catatan yang menunjukan bahwa lari bisa menekan risiko kanker pada manusia. Bahkan, para ahli menyimpulkan bahwa pasien penderita kanker lebih baik berolahraga lari daripada melakukan kemoterapi.
5. Lari Adalah Cara Sederhana Agar Bisa Hidup Lebih Lama
Tim dari Stanford University meneliti 538 orang pelari dan 423 orang bukan pelari selama tahun 1984 hingga 2005. Semuanya berusia di atas 50 tahun dan diberi tugas untuk mengisi kuesioner setiap tahunnya. Tugas-tugas dalam lembar kuesioner seputar kegiatan sehari-hari seperti memotong daging, memakai sampo, atau membuka kotak susu.
Hasilnya, grup pelari punya persentase yang lebih tinggi dibanding grup bukan pelari dalam hal mengerjakan kegiatan sehari-hari. Selain itu, 85% anggota dari grup pelari masih hidup hingga saat ini. Sementara, grup bukan pelari hanya menyisakan 66% anggotanya.
Ilmuwan kemudian menarik kesimpulan berdasar penelitian selama 21 tahun tersebut. Olahraga lari secara rutin dapat mengurangi risiko kematian dini dan melemahnya fisik akibat penuaan. Lari juga akan meningkatkan massa tulang serta mengurangi peradangan.
Sebelum Berlari, Sebaiknya Perhatikan Hal-Hal Berikut Ini…
Niat Adalah Modal Utama
Memantapkan niat jadi hal pertama yang harus kamu lakukan. Pastikan bahwa alasan kesehatan mendasari keinginanmu untuk rutin berolahraga lari. Jangan setengah-setangah menekuninya karena manfaatnya pun tidak akan maksimal.
Sebagai olahraga yang bisa dibilang gratis, kamu bebas memilih tempat yang menurutmu paling nyaman. Misalnya, kamu bisa lari di arena gelanggang olahraga di kotamu, area kampus, atau bahkan jalanan di sekitar rumahmu. Sekali lagi, kamu hanya perlu mengumpulkan niat dan beranjak untuk mengerjakannya.
Siapkan Perlengkapan Larimu
Tidak kalah penting dari niat, menyiapkan perlengkapan berlari juga wajib kamu lakukan. Setidaknya, kamu punya sepasang sepatu lari yang nyaman dan keren untuk dipakai. Khusus untuk para cewek, sebaiknya siapkan sports bra yang dingin dan menyerap keringat. Boleh juga lho pakai sport watch yang bisa menghitung jarak lari dan denyut jantungmu.
8. Jangan Terburu-buru! Berlatihlah Mulai dari yang Paling Minimal
Jangan malas mengawali kegiatan larimu dengan pemanasan. Dalam olahraga apapun, pemanasan penting untuk mengurangi risiko cedera. Para pemula bisa memulai aktivitasnya dengan lari selama 20 menit, 3 kali dalam seminggu. Bisa juga dikombinasikan dengan jalan kaki jika 20 menit dirasa terlalu berat. Misalnya, kamu bisa berlari selama 4 menit lari dan berjalan 1 menit. Lima kali set, dengan total waktu 20 menit.
Yang pasti, yang paling penting bukan berapa lama atau seberapa jauh kamu berlari, tapi seberapa rutin kamu melakukan olahraga ini. Nantinya, kemampuan berlarimu lama kelamaan akan terus bertambah dengan sendirinya. Memaksakan diri untuk berlari lebih jauh atau lebih lama justru hanya akan mengakibatkan cedera dan rasa mual.
Minum Air Putih Sebelum dan Setelah Selesai Lari
Konsumsi air putih sangat penting untuk mencegah tubuh mengalami dehidrasi. Pasalnya, selama berlari tubuh akan mengeluarkan cairan tubuh melalui keringat. Sebaiknya siapkan air minum dalam botol untuk mendampingi kegiatan larimu. Bahkan jika udara sedang panas atau lembab, pastikan kamu sudah minum cukup air sebelum mulai berlari.
Bedakan Antara Pegal dan Cedera Setelah Lari
Khusus bagi pelari pemula, akan sangat wajar merasakan sakit di kaki setelah berlari. Namun hal ini bukanlah alasan untuk menghentikan rutinitas larimu. Tetaplah berlari seperti biasa dan abaikan rasa sakitmu. Sakit ini hanyalah rasa pegal atau lelah akibat tubuh yang belum terbiasa.
Lain halnya ketika kaki mengalami cedera. Cedera akibat berlari sebaiknya segera ditangani secara medis. Hentikan kebiasaan larimu sampai cedera sembuh. Salah satu jenis cedera yang sering dialami pelari adalah shin splints, yaitu rasa nyeri di sepanjang tulang kering. Cedera ini bisa terjadi akibat penggunaan sepatu yang tidak tepat. Jadi, pastikan bahwa sepatumu berkualitas baik, ya.
11. Bergabung dengan Komunitas Lari Bisa Membuatmu Lebih Bersemangat
Setiap jenis olahraga maupun hobi biasanya punya komunitas yang mewadahi para penggemarnya, termasuk olahraga lari. Salah satu yang diklaim sebagai komunitas lari terbesar di Indonesia adalah Indo-Runners. Komunitas ini mewadahi para pelari amatir dan profesional, pria dan wanita, serta elemen masyarakat lain yang peduli pada olahraga lari.
Antusiasme yang besar dari para pecinta lari dibuktikan dengan munculnya komunitas Indo-Runners di berbagai kota seperti Bandung dan Medan. Dengan bergabung dalam komunitas, pelari amatir bisa belajar dari pelari profesional dan bertukar informasi. Selain itu, sering diadakan juga acara-acara komunitas yang pastinya seru.
Nah, gimana? Apakah kamu termasuk penggemar lari, atau baru ingin mencoba olahraga ini?
Artikel kali ini diadaptasi dari laman Runners World. Artikel asilinya bisa dilihatdisini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar