Senin, 19 Oktober 2015

Generasi Sandwich: Menyiasatinya (3)

artikel ini dikutip dari detik finance

Aidil Akbar - detikfinance
Senin, 19/10/2015 06:58 WIB
Generasi Sandwich: Menyiasatinya (3)
Jakarta -Jadi bagaimana cara kita mensiasati apabila kita menjadi Generasi Sandwich? Pertama-tama adalah mengidentifikasi kebutuhan kita.

Bersama dengan pasangan, kita harus menghitung kebutuhan keluarga inti seperti kebutuhan pendidikan anak serta kebutuhan pensiun kita nanti. Melakukan perhitungan untuk keluarga inti kita biasanya akan dengan mudah dilakukan karena kita sedang menjalani hidup tersebut saat ini.

Akan tetapi memperhitungkan untuk kebutuhan orang tua kita nanti tidaklah mudah. Kebutuhan harian untuk orang tua kita biasanya tidak terlalu besar terutama apabila orang tua kita tersebut tinggal bersama kita.

Akan tetapi kebutuhan yang paling besar nantinya adalah biaya-biaya pengobatan dan biaya pengurusan jangka panjang (Long-Term Care). Biaya ini agak sulit untuk dapat diprediksikan dikarenakan besarannya akan sangat tergatung dari jenis penyakit dan kebutuhan pertolongan yang diperlukan oleh orang tua kita.

Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan melihat sejarah kesehatan keluarga seperti misalnya berapa lama kakek atau nenek kita hidup? Umur berapa mereka meninggal dan sebab-sebab mereka meninggal dunia.

Apakah mereka mempunyai sejarah penyakit stroke, jantung, diabetes dan lain-lain. Dengan mengetahui sejarah ini kita dapat memperkirakan apabila kebutuhan tersebut terjadi di orang tua kita nanti sehingga kita bisa mempersiapkan dana darurat untuk menutupi kebutuhan tersebut.

Kedua, kita harus melakukan analisa keuangan kita. Hitung nilai kekayaan bersih kita antara aset-aset atau harta yang kita miliki dengan utang-utang kita.

Apabila nilai aset kita negatif maka kita harus mengupayakan untuk menjadi positif dengan cara membayar utang-utang tersebut misalnya. Kita juga harus melihat kelebihan dana bulanan kita apabila setiap bulan kita negative atau tidak memiliki kelebihan dana setiap bulan, maka harus diusahakan untuk menjadi positif cash flow.

Berikutnya kita harus membiasakan untuk menabung dan berinvestasi lebih banyak dari sebelumnya. Setelah menghitung kebutuhan bulanan serta tujuan-tujuan investasi seperti biaya sekolah anak dan biaya pensiun serta pembelian aset-aset, maka akan didapatkan persentase dari penghasilan kita yang harus disisihkan setiap bulan.

Nah, persentase dari tabungan atau investasi bulanan ini harus diperbesar jumlahnya sehingga kita memiliki kelebihan dana yang diinvestasikan yang dapat digunakan kemudian hari. Saat ini masyarakat kita dimanjakan dengan imajinasi akan hidup enak serta terbiasa dengan hidup konsumtif.

Hal ini akan membahayakan keuangan kita di kemudian hari apabila kita tidak melakukan tabungan dan investasi dari sekarang.

Hal yang perlu diperhatikan berikutnya adalah apabila dana bulanan kita belum bisa mencukupi kebutuhan tabungan dan investasi bulanan kita tidak perlu panik. Kita masih bisa tetap berusaha mencari tambahan penghasilan, atau istri bekerja tambahan dan lain-lain yang bisa memberikan tambahan penghasilan bagi keluarga.

Dan jangan lupa seiring dengan perjalanan karir kita maka karir kita akan naik juga yang akan berakibat dengan naiknya penghasilan kita. Pada saat penghasilan kita meningkat itulah kita bisa menabung lebih banyak untuk mengganti tabungan atau investasi yang belum atau kurang kita lakukan di tahun-tahun sebelumnya.

Terakhir kita harus memberikan prioritas akan kebutuhan keuangan kita. Ketika kita membuat daftar akan kebutuhan-kebutuhan keuangan kita harus memberikan skala prioritas dari kebutuhan tersebut sehingga kita akan menabung dan berinvestasi sesuai dengan skala prioritasnya.

Contoh lain apabila tiba saatnya kita harus mengirimkan anak kita sekolah akan tetapi dananya masih kurang, maka prioritas yang harus dikorbankan adalah kita tidak dapat pensiun dipercepat atau malah harus bekerja lebih lama lagi dari umur pensiun yang sudah ditentukan di awal.

Hal terakhir yang harus diingat ketika kita menjadi Generasi Sandwich adalah bahwa kita tidak harus melakukan hal ini sendirian. Sebagai anak kita memiliki tanggung jawab untuk mengurusi orang tua kita secara bersama-sama.

Meskipun pada saat mengurusi orang tua kita belum tentu dapat melakukannya dengan porsi yang sama akan tetapi kita dapat membagi-bagi tugas. Kita harus membuat pembagian tugas yang adil sesuai dengan kemampuan dari masing-masing anak.

Seorang anak dengan penghasilan yang lebih dan dapat mendukung kebutuhan keuangan orang tuanya dapat memberikan bantuannya secara financial. Seorang anak lain yang menjadi ibu rumah tangga secara penuh sehingga dapat mengurus orang tuanya dapat berbagi tugas dengan mengurus orang tuanya secara penuh waktu tanpa perlu memikirkan biaya pengurusan karena akan ditanggung oleh anak lain yang cukup secara financial.

Hal terpenting dalam melakukan tugas sebagai Generasi Sandwich adalah komunikasi secara terbuka di antara anak-anak dan orang tua sehingga tidak terjadi keributan atau kesalah pahaman di antara kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar